PT PCM Bidik Kerjasama Jasa Pandu Tunda di Pelabuhan Patimban

Sankyu

CILEGON – PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) yang merupakan BUMD milik Pemerintah Kota Cilegon tengah mengincar kerjasama bisnis jasa pandu dan tunda di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pelabuhan Patimban yang tengah dalam tahap pembangunan dan diprediksi beroperasi pada 2020 mendatang, dinilai sangat berpotensi untuk pengembangan bisnis jasa pandu tunda PT PCM.

Direktur Operasional dan Komersial PT PCM Akmal Firmansyah, mengaku sudah bertemu dengan Bupati Subang untuk membahas rencana kerjasama tersebut. Formatnya, PT PCM akan bekerjasama dengan BUMD milik Pemkab Subang untuk menggarap peluang bisnis di Pelabuhan Patimban.

“Pekan kemarin saya sudah bertemu Bupati Subang, prinsipnya sudah ada kesepahaman soal kerjasama bisnis pandu tunda ini. Nanti melalui BUMD PT Subang Sejahtera, kita akan masuk di Pelabuhan Patimban,” ungkap Akmal kepada Fakta Banten, Sabtu (20/7/2019).

Akmal optimis pengembangan bisnis pandu tunda di Pelabuhan Patimban akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

“Ini upaya menggali pendapatan dari luar daerah, supaya kita bisa terus berkembang. Pelabuhan Patimban ini kan diproyeksikan jadi pelabuhan besar yang menggeser kepadatan di Tanjung Priok, tentu potensi bisnisnya sudah terlihat. Kita dengan Pemkab Subang sudah sepaham untuk menjemput peluang bisnis disana,” jelas Akmal.

Sekda ramadhan

Ditanya soal rencana penambahan kapal pandu tunda untuk menjemput potensi bisnis tersebut, Akmal mengaku masih akan melihat perkembangan bisnisnya ke depan.

“Kalau di awal nanti jalan kita akan sewa dulu kapal pandu tunda. Saya juga sudah bicara dengan perusahaan pemilik kapal, disitu tentu dari sisi bisnis akan menguntungkan semuanya,” jelas Akmal.

Diketahui, Pelabuhan Patimban merupakan proyek nasional Pemerintah Pusat yang dibangun di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang rencananya akan dikelola oleh perusahaan konsorsium Jepang-Indonesia.

Pelabuhan Patimban diproyeksikan bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional, dengan mengurangi tingkat kepadatan lalu-lintas di Jakarta.

Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Tahap pertama, direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU) yang diprediksi selesai pada akhir 2020.

Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS di 2023. Kemudian, tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 Juta Teus di tahun 2027.

Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif. (*/Red)

Honda