Masih Sepi Peminat, Rusunawa Kota Serang Terus Lakukan Pembenahan
SERANG– Meski dibangun sejak tahun 2008, keberadaan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Kota Serang yang terletak di Jl. Ciracas, Kecamatan Serang, Kota Serang yang peruntukkannya bagi masyarakat berpenghasilan rendah ternyata masih sepi peminat.
Hal itu lantaran berdasarkan informasi yang didapat awak media dilokasi, dari sebanyak 96 unit kamar yang ada di rusunawa tersebut, hanya 36 unit yang baru terisi atau berpenghuni.
Salah seorang penghuni rusunawa yang enggan disebutkan namanya mengaku, meski ada stigma negatif terkait rusunawa, tetapi dirinya mengaku merasa nyaman tinggal di rusunawa tersebut, walaupun masih ada beberapa fasilitas yang harus dibenahi.
“Nyaman-nyaman aja apalagi bayar juga cuma buat pemeliharaan aja buat air dan listrik Rp. 50 ribu aja sebulan. Saya memang baru sebulan tinggal disini. Tapi paling soal air, itu adanya pagi doang, jadi kita harus nyetok, harus sedia tong besar buat keperluan sampe malam,” ungkapnya.
Sementara Kepala UPTD Rusunawa Kota Serang, Ending Mashudi mengaku, jika kondisi rusunawa belum resmi dimanfaatkan karena pasca diserahkan kewenangannya dari Pemerintah Kabupaten Serang ke Pemerintah Kota Serang, kondisi rusunawa dalam keadaan tidak layak pakai.
“Ini kan baru diserahkan dari Pemkab Serang itu sekitar tahun 2017 kalau ga salah. Dan sempat dipakai dulu buat asrama brimob juga. Memang saat ini keadaanya belum memadai terutama instalasi vital seperti listrik dan air memang belum disediakan prima, kata Ending kepada faktabanten.co.id, Selasa (3/3/2020).
Sehingga karena itu, lanjut Ending, pihaknya hanya memungut untuk sebatas membantu pemeliharaan saja kepada para penghuni rusunawa meski ada regulasi peraturan Walikota terkait retribusi rusunawa itu sebesar Rp. 250.000/bulan.
“Kalau untuk regulasi itu sudah mulai berlaku sebetulnya sejak April 2017. Kendalanya karena fasilitasnya sekarang belum memadai, sehingga apa yang harus kita jual ?,” ujarnya.
“Dengan kondisi rusunawa yang belum siap memenuhi kebutuhan penghuninya, ya kita belum bisa melaksanakan regulasi itu,” imbuhnya.
Untuk itu, ditegaskan Ending, untuk mengejar target pelaksanaan regulasi, saat ini pihaknya tengah berupaya memperbaiki keadaan rusunawa Kota Serang terutama soal instalasi listrik dan air sehingga bisa lebih nyaman untuk ditempati oleh para penghuninya.
“Makanya, di bulan ini target kita selesai untuk pasokan listrik airnya, sehingga bisa berjalan optimal. Sebetulnya tinggal finishing saja, optimalisasi air sedang dikerjakan, dan listrik tinggal menunggu anggaran saja. Inshaallah maret ini selesai” tukasnya.
Ending mengaku, saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi ke tiap-tiap kelurahan di Kota Serang untuk menjaring masyarakat yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan rendah untuk tinggal di rusunawa tersebut sembari terus melakukan pembenahan terhadap kondisi rusunawa Kota Serang.
“Kita terus sosialisasi, karena tahun ini kami gak muluk-mukuk, hanya menargetkan 60 persen dulu untuk terisi. Mudah-mudah bisa tercapai. Karena sampai saat ini baru ada 40 pendaftar itu termasuk penghuni lama,” jelasnya.
“Pendaftaran tidak dibatasi, pokoknya sampe terisi penuh. Bisa datang kesini, atau ke kelurahan juga boleh. Pokoknya prioritas itu domisili Kota Serang dan pasangan suami istri yang belum memiliki rumah,” lanjutnya.
Ia pun berharap kedepan, dengan keberadaan rusunawa yang kondisinya sudah membaik, masyarakat Kota Serang dengan penghasilan rendah mau untuk tinggal di rusunawa. Sehingga hal itu bisa membantu beban hidup masyarakat sesuai dengan tujuan awal dibangunnya rusunawa di Kota Serang.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih melihat rusunawa ini, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar lebih mandiri daripada harus tinggal dengan orang tua. Karena disini kita jaga kebersihan, dan keamanan inshaallah stand bye 24 jam,” tandasnya. (*/YS)