Kubu Ratu Ati “Serang” Iye-Awab yang Diduga Manfaatkan Program Kementerian Agama

Kubu Ratu Ati “Serang” Iye-Awab yang Diduga Manfaatkan Program Kementerian Agama

CILEGON – Pasca mencuatnya pemberitaan tentang kegiatan penyerahan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang dilakukan oleh Anggota DPR RI Fraksi PAN Yandri Susanto yang melibatkan kehadiran Paslon Iye-Awab, Jumat (18/9/2020) kemarin, langsung saja dari kubu Tim Pemenangan Paslon lainnya melemparkan respon serangan.

Terutama di media sosial, kubu pendukung Ratu Ati Marliati yang nampaknya berdebat sengit dengan pendukung Iye-Awab soal dugaan pemanfaatan program pemerintah oleh Anggota DPR Yandri Susanto untuk mensosialisasikan Iye-Awab di Pilkada Cilegon.

Kepada wartawan, Isro Mi’raj selaku Ketua Tim Pemenangan Ati-Sokhidin menilai apa yang dilakukan kubu Iye-Awab merupakan pemanfaatan program pemerintah.

“Saya melihat apa yang dilakukan oleh politisi PAN tersebut kental dengan nuansa politik dan memang terindikasi menggunakan dana APBN demi kepentingan Pilkada yang calonnya diusung oleh PAN,” ujar Isro saat dimintai tanggapan oleh wartawan, Sabtu (19/9/2020).

Isro mengaku heran dengan cara-cara yang dilakukan Yandri Susanto selaku politisi nasional, namun memanfaatkan program pemerintah pusat untuk calon Pilkada di tingkat daerah.

“Saran saya kepada saudara Yandri langsung turun saja jadi Ketua Timses di Cilegon, biar kompetisinya jangan malu-malu dan jangan setengah-setengah. Biarpun beliau politisi nasional tapi ini berbeda bukan Pileg tetapi Pilkada,” ujar Isro.

Serangan kepada Iye-Awab dari kubu Ati lainnya juga dilontarkan oleh Komandan Relawan Kompass, Isbatullah Alibasja.

Melalui postingan facebooknya, Isbat jelas menuding bahwa kepentingan pencalonan Iye-Awab telah menunggangi program pemerintah.

“SOSIALISASI BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PONPES, MADRASAH DINIYAH. Program sosialisasi tersebut berlokasi di Villa H. Iye yang kebetulan ikut kontestasi Pemilukada Cilegon 2020. Program sosialisasi tersebut menurut kami sangat janggal, kami menduga program sosialisasi tersebut ditumpangi kepentingan politik jelang Pemilukada Cilegon 2020,” tulis Isbat, sambil juga memposting kegiatan-kegiatan yang dipimpin Yandri Susanto selaku Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

“Kami meyakini Bung Yandri Susanto sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI/F-PAN tidaklah bodoh, tapi mengapa mengundang H. Iye dan Awab dalam acara sosialisasi program bantuan pemerintah untuk pesantren dan madrasah itu? Di Rumah Villa H. Iye pula? Apakah pemerintah tak mampu menyewa hotel?” imbuhnya melontarkan sindiran.

Selain Paslon Iye-Awab yang “diserang”, Isbat juga meminta Bawaslu Cilegon agar memproses kasus tersebut.

“Kita menghendaki proses Pemilukada Cilegon 2020 bisa berjalan secara fair. Bawaslu punya peran strategis untuk menciptakan kontestasi yang sehat. Bawaslu kemana aja? Makan gajih buta?” sindir Isbat.

Penilaian adanya penyelewengan program pemerintah juga dilontarkan Pengurus Bidang Hukum DPD Golkar Cilegon, M Nasir Rosyid.

Pria yang akrab disapa Haji Nasir itu menilai ada keterlibatan Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon dalam hal terjadinya penyimpangan program BOP Pesantren dan Madrasah itu.

“Sekedar bertanya saja. Bukankah Bantuan Dana Operasional Pesantren adalah bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Agama. APAKAH penyerahan BOP sebagaimana gambar di bawah ini bukan penyimpangan dari pelaksanaan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Nomor 1248 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis BOP Pesantren dan Pendidikan Agama Islam pada masa Pandemi Covid-19 Tahun Anggaran 2020?” tulis Haji Nasir menyindir.

Nasir menegaskan telah terjadi kesalahan mekanisme dalam penyaluran BOP Pesantren yang melibatkan Paslon Iye-Awab.

“Dana itu sepertinya disalurkan tidak melalui mekanisme seperti yang tertuang dalam Juklak. Sosialisasi dan penyerahannya dimanfaatkan untuk kepentingan politik salah satu bakal calon dalam Pilkada,” tegas Haji Nasir.

Sebelumnya dalam acara penyerahan BOP kepada puluhan Pimpinan Pondok Pesantren dan Madrasah, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan, bantuan tersebut adalah tahap pertama yang diberikan oleh Kemenag RI. Jumlah lembaga di Kota Cilegon yang menerima bantuan pada tahap pertama ini sebanyak 53 lembaga, dengan rincian 27 Ponpes dan 26 Madrasah Diniyah.

“Alhamdulillah pada hari ini bantuan tahap pertama cair, besarannya untuk pesantren Rp 25 Juta, dan untuk MDT sebesar Rp 10 juta,” kata Yandri kepada Wartawan.

Ketika disinggung tentang sosialisasi dan penyerahan BOP dilakukan di Villa milik bakal calon walikota Cilegon Haji Iye, Yandri mengaku kegiatan tersebut bukan untuk kepentingan politik sesaat Pilkada Cilegon.

“Pilkada itu berbeda pilihan itu biasa, kebetulan saya mendukung Iye – Awab itu karena perintah partai, kalau yang lain mau memilih yang lain itu silahkan yang terpenting jangan gara-gara Pilkada, Kota Cilegon porak poranda,” kata Yandri berkilah.

Yandri menegaskan, program pemerintah yang dibawanya itu masih bisa melibatkan Iye-Awab, karena saat ini belum resmi menjadi calon walikota dan wakil walikota Cilegon.

“Saat ini beliau (Iye – Awab) belum calon, baru bakal calon, kalau sudah ada nomor urut, saya nggak berani melakukan ini, saya tahu aturan karena saya yang membuat undang-undang, saya yang ketuk palu pada saat saya di Komisi II DPR RI,” tukasnya.

Selain Yandri dan Bapaslon Iye-Awab, turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Banten Dede Rohana Putra, beserta seluruh anggota DPRD Kota Cilegon yang berasal dari Parpol koalisi pengusung Iye-Awab, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (*/Red/Rizal)

Iye-AwabPilkada Cilegon 2020
Comments (0)
Add Comment