CILEGON – Wali murid sebuah sekolah SMP Negeri di Kota Cilegon mengeluhkan tentang adanya praktik penjualan buku pelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diperintahkan oleh guru kepada murid.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan, anaknya disuruh oleh pihak sekolah untuk membeli sejumlah buku paket pelajaran dan juga LKS adapun harganya bervariasi mulai dari Rp 65.000 ke atas.
“Gurunemah ore ngechat neng wali murid, tapi neng siswa. (gurunya mah tidak chat ke wali murid tapi ke siswa),” ungkap wali murid kepada Fakta Banten, Jum’at (30/8/2024).
Dirinya juga merasa aneh, karena guru mengarahkan murid untuk membeli buku dan LKS tersebut hanya di satu tempat yakni toko fotocopy yang ada di dekat sekolahnya tersebut.
“Saya tanya ke penerbit, katanya buku itu mah sudah ditentukan titik belinya oleh sekolahan. Iya benar, suruh beli ke fotokopian,” tambahnya.
Berdasarkan penelusuran wartawan Fakta Banten ke lapangan, memang benar buku LKS tersebut dijual di salah satu toko fotocopy di Kecamatan Purwakarta.
Ketika wartawan pada Jum’at pagi coba menanyakan untuk membeli salah satu buku LKS dengan mata pelajaran bahasa Inggris, penjual tersebut mengatakan bahwa buku itu belum dikirim oleh penerbitnya.
“Iya belum, insya Allah nanti siang mudah-mudahan. Ini kan langsung penerbitnya pak soalnya,” jawab penjual buku tersebut.
Ditemui di tempat fotocopy tersebut, salah satu wali murid yang kebetulan membeli LKS untuk anaknya mengatakan bahwa dirinya juga sedang menunggu salah satu buku lagi yang belum ada.
“Ini saya juga nih pak, kurang satu lagi nih pak bukunya paketnya. Udah dua kali, nanti teh ini yang ketiga nunggu matematika terakhir, nggak ada,” ucapnya.
Lebih lanjut, wali murid tersebut juga mengatakan buku LKS yang dibeli di tempat tersebut adalah buku yang dipakai oleh guru anaknya untuk proses KBM.
“Kata anak saya juga mah emang bener bukunya itu ternyata dikasih tugasnya dinilai dari situ (buku). Misalkan noh contohnya anak saya dikasih soal sama gurunya soalnya disini, terus jawabannya juga suruh di bawahnya (halaman buku),” ungkap wali murid.
Sementara itu ketika coba dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Heni Anita Susila membantah, dan menegaskan bahwa tidak ada jual beli buku LKS di sekolahan tersebut.
“Nggak mungkin LKS, buku kali. Coba buktinya mana ke ibu kirim nanti dikonfirmasi ke SMP-nya,” jawabnya singkat sambil berlalu meninggalkan wartawan. (*/Ika)