CILEGON – Pasangan calon Isro Miraj dan Nurrotul Uyun mendapatkan penilaian tinggi atas penampilan mereka dalam Debat Publik Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon yang disiarkan langsung oleh stasiun TV swasta, Minggu (10/11/2024).
Akademisi sekaligus Pengamat Kebijakan Publik Universitas Tirtayasa, Muhammad Sabeth Abilawa, mengamati bahwa para pasangan calon tampak telah mempersiapkan diri dengan baik untuk debat kali ini.
Dalam hal gagasan dan konsep, pasangan nomor urut 03, Isro-Uyun, serta pasangan nomor urut 01, Robinsar-Fajar, terlihat menguasai arena dan saling bertukar ide secara dialektis.
“Dalam penyampaian pesan dan kemampuan orasi, pasangan nomor 03, Isro-Uyun, memiliki ciri khas dan keunggulan tersendiri dengan gagasan yang jelas, penggunaan dialek daerah, serta penguasaan materi yang kuat,” ujar Sabeth.
Debat yang diselenggarakan oleh KPUD Cilegon ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Tema debat kali ini, “Memperkokoh NKRI dengan Sinkronisasi Pembangunan untuk Penyelesaian Persoalan Kota Cilegon,” menyoroti kualitas intelektual, wawasan, dan kepemimpinan para calon.
Para pasangan calon berani saling menyerang ide dan menguji gagasan kompetitor tanpa ragu, berbeda dengan debat pertama.
“Kritik tajam terhadap defisit anggaran pemerintahan Cilegon dan beberapa catatan kegagalan turut mewarnai suasana debat,” tambah Sabeth.
Ia menjelaskan bahwa pasangan Isro-Uyun menunjukkan ketangguhan berkat pengalaman legislatif mereka selama 10 tahun, sehingga mampu menjawab serangan dari kompetitor dengan baik.
“Beberapa kali terjadi blunder dari kandidat lain akibat masalah teknis,” jelas Sabeth.
Debat juga sempat memanas ketika pasangan Robinsar-Fajar dan Isro-Uyun mempertanyakan Helldy-Alawi mengenai angka pengangguran terbuka yang masih tinggi di Cilegon serta target Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang tidak tercapai selama 3,5 tahun kepemimpinan petahana.
“Terlihat Helldy-Alawi sebagai petahana kewalahan menjawab, bahkan sering melontarkan kata-kata yang kurang tepat dan blunder,” ujar Sabeth.
Secara keseluruhan, ketiga pasangan calon menunjukkan wawasan yang baik mengenai permasalahan di Kota Cilegon.
“Masyarakat kini dapat menilai siapa yang paling mumpuni untuk memimpin Cilegon dalam lima tahun mendatang,” pungkasnya. (*/Ika)