Dampak Covid-19, Pengusaha Bongkar Muat di Banten Kehilangan Omzet Miliaran

CILEGON – Pengusaha Bongkar Muat di Pelabuhan di wilayah Banten mengaku kehilangan omzet bisnis hingga miliaran rupiah per bulan karena dampak Pandemi Covid-19 ini.

Hal itu disebabkan sejumlah Pelabuhan di Banten mulai terjadi penurunan kapal logistik yang sandar dan melakukan bongkar muat.

Menurunnya kegiatan ekspor impor barang di Pelabuhan menjadi salah satu penyebabnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Provinsi Banten Alawi Mahmud menjelaskan, sudah kurang lebih selama 2 bulan ini para pengusaha bongkar muat kehilangan omzet bisnis diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

“Diperkirakan setiap perusahaan anggota APBMI kehilangan omzet sekitar Rp 1 sampai 1,5 miliar setiap bulan. Ini karena aktivitas bongkar muat barang juga berkurang, terutama kapal-kapal yang dari luar negeri seperti Tiongkok, Philipina dan beberapa negera Asia lainnya,” kata Alawi kepada wartawan usai membagikan bantuan bagi warga terdampak Covid-19 di Lingkungan Seng, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Jumat (22/5/2020).

Meski kondisi bisnis mengalami kesulitan, namun APBMI setuju dengan kebijakan pemerintah yang memperketat pergerakan kapal asing dan masuknya barang-barang dari luar negeri.

“Memang fenomena Covid-19 ini titik riskannya bagi anggota APBMI karena kerap berhubungan dengan crew kapal, dari luar daerah atau asing yang kemungkinan membawa virus. Makanya kita setuju dengan pemerintah yang melarang crew kapal agar tidak turun saat bersandar di pelabuhan, terutama kapal asing. Kita dalam kegiatan juga menerapkan standar WHO, menyediakan hand sanitizer dan selalu pakai masker,” ungkap Alawi.

Alawi berharap pandemi Covid-19 ini bisa cepat selesai, sehingga aktivitas bongkar muat di pelabuhan bisa kembali normal.

“Kami harap ini bisa selesai, sehingga usaha bongkar muat bisa normal kembali,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Pengurus APBMI Provinsi Banten Saifullah Asas. Asas menyampaikan bahwa usaha bongkar muat sangat terdampak dari Pandemi Covid-19 ini.

Meski omzet bisnis menurun, namun anggota APBMI tetap berusaha untuk peduli kepada kalangan masyarakat lainnya, terutama para nelayan di Bojonegara yang dinilai sangat kesulitan karena terjadinya Pandemi ini.

“Ini ada sembako ratusan paket yang diberikan. Kami membantu dari iuran pengurus,” ungkap Asas.

Pengurus APBMI Provinsi Banten lainnya Titin Kholawiah menambahkan, upaya APBMI dalam membantu penanggulangan Covid-19 ini tidak hanya berupa bantuan sembako saja. Namun nantinya akan banyak kegiatan atau program lainnya yang akan diberikan kepada warga terdampak.

“Sekarang ini sembako dari iuran pengurus. Nantinya kedepan akan banyak program lainnya,” imbuhnya. (*/Red/Angga)

Alawi MahmudAsosiasi Perusahaan Bongkar-Muat Indonesia (APBMI) Banten
Comments (0)
Add Comment