CILEGON – Dari tahun 2019 ke 2020 terjadi peningkatan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Cilegon, tercatat dari sebelumnya tercatat sebanyak 18.383 orang meningkat menjadi 25.976 orang. Atas hal ini, Kepala Daerah yang baru dilantik 26 Februari lalu Helldy Agustian – Sanuji Pentamarta diminta komitmen untuk atasi persoalan pengangguran ini.
Kenaikan angka TPT lebih dari 7.000 orang ini merupakan warisan yang terjadi di era kepemimpinan Edi Ariadi – Ratu Ati Marliati, bahkan di rata-rata data yang dikeluarkan BPS Kota Cilegon, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon dari 2010-2018 masih di kisaran 9,33 persen.
“Angka pengangguran pada Tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 25.967 sesuai apa yang disampaikan oleh Walikota dalam kegiatan pembukaan pelatihan tenaga kerja di Balai Latihan Dinas Tenaga Kerja,” kata anggota DPRD Kota Cilegon Rahmatulloh, Rabu (17/3/2021).
Menurutnya, angka pengangguran ini salah satu problematik yang khas dalam struktur Cilegon sebagai Kota Tumbuh. Terlepas dari fluktuasi angka pengangguran terbuka dalam 5 tahun terakhir ini, namun pada kenyataannya Cilegon menempati urutan kedua tertinggi dalam angka pengangguran terbuka di Provinsi Banten.
Bahkan, rilis BPS di bulan agustus tahun 2020 menyatakan bahwa jumlah angkatan kerja di Kota Cilegon sebanyak 204.697 orang atau sekitar 62,74 persen, dari jumlah penduduk. Sekitar 25.976 orang diantaranya belum memiliki pekerjaan, sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada periode ini mencapai 12,69 persen.
Untuk itu, dengan keberadaan ratusan industri yang ada, komitmen kepala daerah penting untuk memastikan mayoritas kebutuhan tenaga kerja disetiap industri dipasok dari tenaga kerja lokal, bukan dari luar daerah.
“Seperti yang dilakukan dibeberapa daerah di Jawa sebelum mereka mengeluarkan perizinan eksekutif dan legislatif bersama memberikan komitmen terhadap investor supaya konten lokal serapan tenaga kerja 75 persen warga lokal,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Sebagai wakil rakyat, politisi Partai Demokrat itu menunggu langkah Helldy dan Sanuji, seperti apa program yang disiapkan kepala daerah baru itu untuk menyelesaikan persoalan pengangguran dan kemiskinan. (*/A.Laksono).