CILEGON – Dinamika kegaduhan di internal lembaga wakil rakyat Kota Cilegon belakangan masih menjadi sorotan elemen masyarakat.
Pasalnya, kegaduhan itu justru memberikan pengaruh negatif terhadap marwah lembaga yang terhormat sendiri.
Salah satunya Hamami, Ketua Koalisi Banten Bersatu (KBB) menyayangkan dinamika itu dan mengatakan bahwa bola panas yang terjadi belakangan ini justru semakin memperburuk citra dan menurunkan tingkat kepercayaan publik.
Padahal semestinya, DPRD Cilegon lebih mengedepankan tugas pokok fungsinya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Namun faktanya sambung Hamami, masih banyak anggota DPRD yang landai bersuara dan tidak tampak dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait hal-hal yang mendasar seperti persoalan pengangguran.
“Marwah lembaga wakil rakyat yang terhormat itu semestinya dijaga jangan justru sebaliknya. Perjuangannya untuk kemajuan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan misalkan berperan dalam menekan angka pengangguran ini malah tidak nampak.” ujar Hamami, Sabtu (17/6/2023).
Karena itu kata dia, hal wajar jika masyarakat mempertanyakan kinerja DPRD Cilegon selama ini.
Maka dengan kondisi seperti di atas elemen masyarakat harus berani bersuara dan mempertanyakan kinerja para anggota DPRD selama ini.
Masih kata Hamami, mekanisme rapat tujuh fraksi seperti yang disampaikan di media juga perlu disampaikan kepada publik agar publik mendapatkan informasi yang jelas dan tidak menyesatkan.
“Mekanisme rapat 7 fraksi itu seperti apa, ini juga perlu disampaikan kepada publik agar duduk perkara menjadi jelas dan masyarakat diberikan edukasi untuk tidak tersesat dalam berpandangan.” tambahnya.
Sampai saat ini, bola panas pemanggilan Wali Kota untuk mengklarifikasi ihwal rotasi Bambang Hario Bintang (Eks pejabat Sekwan) belum berakhir.
Dikabarkan, tujuh fraksi akan melakukan pemanggilan ke dua terhadap Walikota lantaran kehadiran pada pemanggilan pertama di Wakili oleh pejabat Sekda. (*/Wan)