Melalui ARDEX-18, Banten Buktikan Kesiapan Atasi Dampak Bencana

CILEGON – Provinsi Banten mendapat kehormatan sebagai tuan rumah ASEAN Regional Disaster Emergency Respone Simulation Exercise (ARDEX-18) tahun 2018. Pemilihan Provinsi Banten sebagai lokasi pelaksanaan ARDEX-18 tahun 2018 dikarenakan industri di Provinsi Banten berkembang pesat dan menjadikan pentingnya antisipasi terhadap dampak-dampak bahan kimia yang disebabkan bencana alam.

Berlokasi di Kawasan Industri Krakatau, Kota Cilegon, Kamis (8/11/2018), dilaksanakan simulasi guna mengantisipasi ancaman gempa bumi dan tsunami yang berdampak terhadap bencana industri.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Komari menyampaikan, dengan ditunjuknya Provinsi Banten sebagai lokasi ARDEX-18 tahun 2018 menunjukan bahwanya kesiapan Provinsi Banten dalam menerima teknologi-teknologi baru dalam penanggulangan bencana.

“Semakin hari dampak dari bencana alam semakin beragam, bahkan dampak yang sebelumnya tidak kita bayangkan. Kedepannya Provinsi Banten bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam hal kesiapan menerima teknologi-teknologi yang akan terus berkembang, khususnya dalam upaya antisipasi dampak bencana,” ujar Komari.

Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center), Adelina Kamal menjelaskan, ARDEX merupakan latihan bersama (gladi) penanggulangan bencana yang rutin dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali, dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kerjasama negara-negara ASEAN dalam penanggulangan bencana.

Sedangkan, ARDEX-18 merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Cilegon, Pemerintah Provinsi Banten, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) se-Provinsi Banten, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta utusan negara-negara di kawasan ASEAN. Para peserta yang hadir terlihat sigap memperagakan penanggulangan dampak bencana di Kawasan Industrial.

Adelina juga mengungkapkan, dengan adanya persetujuan kerjasama 10 negara ASEAN dalam ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER), telah melahirkan regional Standard Operating Procedure (SOP) yang akan diuji mekanismenya dalam tahapan perhelatan ARDEX 2018.

“Poin-poinnya seperti meminimalisasi pencemaran bahan kimia, memberikan pertolongan pertama bagi korban yang terpapar bahan kimia serta merencanakan pemulihan wilayah yang terkontaminasi,” tutur Adelina.

Selanjutnya, ujar Adelina, tahapan simulasi ARDEX meliputi latihan Gladi Posko atau Command Post Exercise (CPX) dan Gladi Lapang atau Field Training Exercise (FTX).  Uji SOP turut dilaksanakan untuk memastikan keberadaan dan kemampuan kapasitas negara-negara ASEAN dalam pemberian bantuan. (*/Red)

[socialpoll id=”2521136″]

ARDEXBencana IndustriPenanggulangan Bencana
Comments (0)
Add Comment