CILEGON – Beberapa peserta stand kuliner yang berada di area depan panggung utama Cilegon Expo 2019, mengaku mendapatkan ancaman dari salah satu oknum panitia yang menggelar acara Community Expo yang diselenggarakan di Alun-alun Cilegon, tepatnya di belakang area pameran Cilegon Expo 2019 atau lapangan basket alun-alun.
Mereka yang notabene biasa membuka stand di area Car Free Day (CFD) di depan kawasan Komplek Krakatau Steel atau Krakatau Junction (KJ) setiap Minggu pagi, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak penyelenggara Community Expo yang juga mengaku sebagai pengurus tenant di acara CFD.
“Iya pak kita diancam gak boleh ikut jualan di acara Car Free Day karena buka stand di Cilegon Expo. Yang sudah-sudah memang sering kejadian. Biasanya yang jualan di CFD kalau tidak disukai oleh oknum tersebut, diusir secara halus dengan berbagai alasan seperti saudara saya mau ngisi disini, ada yang mau bayar lebih besar. Jadi sudah bukan karena profesionalitas lagi penentuannya,” ungkap pedagang yang enggan disebutkan namanya, Rabu (1/5/2019).
Ia mengaku terintimidasi dengan sikap dari panitia yang diduga berasal dari unsur Pawon tersebut.
“Dan kami begitu buka di Cilegon Expo, tiba-tiba ada bahasa seperti itu yang seolah-olah kami akan dikeluarkan dari list tenant di CFD,” imbuhnya.
Sebelumnya, beberapa pedagang yang membuka stand kuliner di Cilegon Expo juga pernah mendapatkan tawaran untuk membuka stand di area Community Expo. Namun, karena faktor tertentu, mereka memilih membuka stand di area Cilegon Expo selama 1 pekan dengan sistem bagi hasil.
“Kalau di Community Expo kita harus bayar Rp 500 ribu cuma space aja dan tenda juga perlengkapan disuruh bawa sendiri. Kalau disini (Cilegon Expo) kan listrik, kemananan, dan kebersihannya ada yang tanggungjawab dan sistemnya bagi hasil. Sehingga tidak memberatkan kami (pedagang),” ujar pedagang lainnya.
Mereka berharap, terlepas ada masalah suka atau tidak suka, sebaiknya oknum yang melakukan pengancaman bergerak dan bekerja secara profesional, bukan bertindak secara subjektif dengan cara melakukan intimidasi seperti itu.
Sementara itu, Ketua Pawon yang mengelola CFD, Asep, saat dikonfirmasi faktabanten.co.id melalui pesan, WhatsApp dengan tegas membantah hal tersebut.
“Tidak ada intimidasi apapun dari saya. Malah saya tidak tahu ini masalahnya apa kang. Tidak benar kang, kita harmonis saja. Justru kita ingin bersatu agar HUT Cilegon ini bisa semua terakomodir termasuk komunitas. Untuk memeriahkan hari jadi Cilegon ke-20,” ujarnya.
Asep juga menjelaskan pihaknya tidak pernah mengajak anggotanya untuk berjualan di Cilegon Expo 2019.
“Perlu diketahui bahwa Pawon tidak pernah menawarkan untuk berdagang buka stand di pameran Cilegon Expo. Juga tidak ada anggota Pawon yang berdagang di Expo. Adapun di kuliner expo sendiri sudah ada EO-nya yang merekrut,” jelasnya.
“Kalau dari pedagang Pawon di car free day alhamdulillah tidak ada yang punya sikap seperti itu. Kami aman-aman saja,” imbuhnya.
Bahkan Asep menyatakan kalau CFD yang digelar di KJ, saat ini bukan organisasinya yang mengelola.
“Disitu tertulis Car Free Day di depan Krakatau Junction, itu bukan Pawon tapi itu pengelolaannya di bawah organisasi lain. Kalau Pawon dari batas KR sampai lampu merah Pusdiklat,” tandasnya. (*/Ilung)