CILEGON – Warga kelurahan Tamansari, kecamatan Pulomerak, kota Cilegon berbondong-bondong menghadiri kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana yang diselenggarakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) kota Cilegon bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Cilegon, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Cilegon, Remaja Islam Masjid Al-Abror dan pihak Kelurahan Tamansari di Aula Kelurahan Tamansari, Minggu (20/1).
“Besar harapan kami para warga dapat menanamkan sikap siap siaga terhadap bencana, dapat memahami prosedur mitigasi saat terjadi bencana dan dapat memperkecil jumlah korban jika terjadi bencana,” ujar Mukti Lestari selaku ketua Pelaksana kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana.
Di tempat yang sama, Arsyil Fajri selaku Sekjend KAMMI Cilegon menuturkan, salah satu faktor terjadinya bencana ialah diamnya orang alim atau bisa dikatakan orang yang berilmu di bidang kebencanaan diam dan tidak berbagi ilmunya di bidang kebencanaan.
“Oleh karenanya pada kali ini KAMMI menjadi jembatan pertemuan antara warga dengan BPBD Cilegon dan Tagana Cilegon untuk mensosialisasikan mitigasi bencana. Kemudian pasca agenda ini kita harus follow up realisasi ilmu-ilmu yang disampaikan. Tak lupa juga KAMMI mengucapkan terimakasih kepada RISMA Al-Abror dan Kelurahan Tamansari yang telah banyak membantu sehingga agenda sosialisasi mitigasi bencana ini dapat berjalan dengan baik,” paparnya.
Sosialisasi Mitigasi Bencana sendiri disampaikan oleh Dimaz Maulana Prananda dari BPBD Cilegon dan Tb H. K. Walijaman dari Tagana Cilegon.
“Tips guna mengurangi bencana salah satunya berupa mempersiapkan tas khusus yang berisi kebutuhan beberapa hari dan dokumen penting sehingga ketika bencana datang masyarakat tidak banyak menghabiskan waktu dan tidak panik sehingga potensi jatuhnya korban dan kerugian dapat diminimalisir, kemudian silahkan bapak dan ibu sekalian dari sekarang mengarsipkan dokumen-dokumen pentingnya di-email” ujar Dimaz.
Beda halnya dengan Waway dari Tagana Cilegon, dalam kesempatan sebagai pemateri Ia mengajak kepada masyarakat kelurahan Tamansari untuk selektif dalam memilah informasi terkait bencana agar tidak termakan berita hoax dan menyebabkan kepanikan tidak berarti.
“Mencegah atau bersiap-siap terhadap bencana jauh lebih murah dibanding dengan penanggulangannya apalagi ditambah ketidakpahaman akan cara evaluasi bencana,” ujar Waway. (*/Adm)