Rencana Penggunaan 70 persen EBTKE 2025-2040, PT KCE Tunggu Arahan ESDM

 

CILEGON – Sumber energi nasional saat ini masih bersumber dari energi fosil, termasuk pembangkit-pembangkit listrik yang ada di Kota Cilegon, Provinsi Banten.

PT Krakatau Chandra Energy (KCE) yang sebelumnya bernama PT Krakatau Daya Listrik (KDL) salah satu operator energi di Kota Cilegon masih menggunakan energi fosil Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang dimiliki PT KCE menghasilkan daya sebesar 120 Megawatt.

Menanggapi rencana pemerintah melalui Dewan Energi Nasional (DEN) Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) PT KCE masih menunggu arahan dari pemerintah terkait kebijakan ke depannya.

“Kami masih menunggu arahan dari kementrian ESDM, Iya sesuai arahan kami akan support,”ungkap Legal & Eksternal Affairs Manager PT KCE, Deasy Megawati, Selasa (4/2/2025).

Sejalan dengan kebijakan percepatan energi bersih nasional 2025-2040, PT KCE tengah berupaya untuk mengkonversi teknologi pembangkit dengan memanfaatkan tenaga yang lebih ramah lingkungan seperti tenaga surya (solar).

Dari annual report PT KCE tahun 2024, progres konversi energi dari fosil ke EBT sudah dimulai dengan kerjasama dengan PT Krakatau POSCO Energy dengan membangun PLTS rooftop dengan daya yang dihasilkan sebesar 957 KWp.

“Penggunanya, 950 KWp untuk industri dan 7 KWp untuk residential. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh KIK, kami mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW, PLTS Roof Top 102 kWp,” imbuhnya. (*/ARAS)

Comments (0)
Add Comment