CILEGON – Miliki aplikasi E-Arsip Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi atau Srikandi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kota Cilegon sebut hal itu merupakan salah satu langkah Pemkot Cilegon menuju era digitalisasi di tahun 2023 yang dimana semuanya akan berbasis digital.
Hal itu juga untuk menerapkan digitalisasi sesuai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang merupakan salah satu bentuk adaptasi atas perubahan jaman yang kini teknologi informasi dan komunikasi telah berbasis digital.
Menurut Ismatullah selalu Kepala Dinas DPKD Kota Cilegon pada tahun 2023 nanti semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Cilegon akan diterapkan sistem digitalisasi untuk mempermudah komunikasi sehingga semuanya terintegrasi.
“2023 nanti semuanya akan kita terapkan sistem digitalisasi guna mempermudah komunikasi. Dan akan kita integrasikan semuanya antara OPD, karena saat ini masih belum terintegrasi,” jelas Ismat kepada Fakta Banten, Selasa, (22/11/2022).
Diharapkan, hal itu kata Ismat dapat memberikan kemudahan akses bagi para OPD dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Cilegon agar lebih baik.
“Tentunya guna mewujudkan cilegon menjadi kota yang modern dan bermartabat sesuai dengan visi Kota Cilegon sendiri. Apalagi sekarang industri sudah menggunakan telekomunikasi melalui teknologi yang ada dan sudah memasuki ke arah era digital. Dan Cilegon sebagai Kota industri harus mengikuti perkembangan zaman tersebut,” ujarnya.
Perubahan revolusi yang besar itu dibutuhkan waktu dan tenaga serta sinergitas yang tinggi, oleh sebab itu Ismatullah mengatakan akan mengembangkan hal itu sedikit demi sedikit, karena masih banyak arsip arsip yang belum menyeluruh menggunakan sistem digital dan masih menggunakan manual.
“Pelan-pelan kita akan digitalisasi semuanya, dari arsip-arsip tertentu di setiap OPD dan nanti akan kita integrasikan semuanya,” tuturnya.
Ismat menyampaikan, digitalisasi tersebut akan merambat hingga dunia pendidikan seperti halnya ijazah-ijazah yang nanti akan digitalisasi juga. Hal itu diharapkan dapat mengurangi kerusakan terhadap ijazah yang kerap hilang atau rusak diserang oleh hama atau waktu.
“Seperti yang diketahui, saat ini untuk Kartu Pegawai sudah terintegrasi dengan Bank BJB dan nanti juga akan menyeluruh ke sekolah-sekolah bagaimana pengarsipan ijazah dilakukan secara digital untuk mengurangi kerusakan ijazah yang sering dimakan oleh hama atau diserang oleh waktu,” ucapnya.
Lebih lanjut, guna mencapai pengarsipan digital yang baik dan dikelola secara kompeten ataupun pengarsipan secara manual, DPKD Cilegon akan memberikan bimbingan teknis kepada pegawai terkait hal itu.
“Nanti kita akan sosialisasikan bagaimana pengarsipan melalui bimbingan teknis yang ada, dan untuk mengantisipasi serangan hacker kami juga bekerja sama dengan Diskominfo guna mengatasi hal itu,” pungkasnya. (*/Hery)