JAKARTA– Bahwa Kota Cilegon memiliki peran strategis sebagai gerbang utama Pulau Jawa, tercermin dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Idul Fitri 1445 H/2024 M bertempat di Ruang Rapat Lantai 8, Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (18/03/2024).
Walikota Cilegon Helldy Agustian menjadi satu-satunya kepala daerah yang diundang dalam rakor dengan bahasan utama persiapan menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 tersebut.
Sebanyak 9 menteri menghadiri rakor yang diikuti Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Kepala BMKD, ASDP, Angkasa Pura I dan II, PT KAI, PT Pelni, Badan Pengatur Jalan Tol, dan Jasa Marga.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, salah satu bahasan penting dalam rakor adalah terjaminnya kelancaran arus mudik maupun arus balik Lebaran tahun ini.
Menurut Muhadjir, sejumlah langkah antisipasi patut dilakukan secara komprehensif oleh seluruh pihak terkait. Hal ini mengingat lonjakan arus mudik diprediksi mencapai 40 persen dari tahun lalu.
“Jika tahun lalu jumlah pemudik sebanyak 123,8 juta, maka tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta pemudik,” paparnya dalam konferensi pers usai rakor.
Terkait kesiapan Kota Cilegon, Helldy Agustian memastikan bahwa pihaknya segera akan berkoordinasi dengan seluruh jajaran terkait.
Jika merujuk pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun lalu yang terhitung lancar, Helldy menjamin tahun ini persiapannya akan lebih matang lagi.
Dijelaskan Helldy, tahun lalu Pelabuhan Ciwandan dioperasikan khusus untuk pemudik sepeda motor dan angkutan truk. Sementara Pelabuhan Merak melayani pemudik kendaraan pribadi dan umum. Untuk tahun ini, jika diperlukan,1 pelabuhan lain di Kota Cilegon yakni Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan BBJ di Bojonegara, Kabupaten Serang, siap dioperasikan.
“Keputusannya tentu saja dilakukan oleh pusat dengan melihat kondisi di lapangan,” imbuh Helldy.
Untuk puncak arus mudik, diperkirakan terjadi pada H-2 Lebaran atau Senin 8 April 2024. Potensi pergerakan pemudik diperkirakan mencapai 26,6 juta orang, dimana sebagian diantaranya akan melintasi Kota Cilegon.
Pembebasan Lahan Holding Area KM 97
Pagi hari sebelumnya, Helldy dengan didampingi Asda II Kota Cilegon Aziz Setia menghadiri undangan rakor Kementerian PUPR di Ruang Rapat Dirjen Bina Marga, Gedung Bina Marga, Jakarta Selatan.
Bahasan rakor adalah terkait rencana Pembangunan Holding Area KM 97A Ruas Jalan Tol Tangerang-Merak. Salah satu hasil terpenting rakor adalah segera melakukan pembebasan lahan.
Untuk tahap pertama, dijelaskan Helldy, ada 2,4 hektar lahan yang segera dibebaskan dari total kebutuhan 10 hektar.
“Kami tentu menyambut baik pembangunan Holding Area KM 97 ini. Kehadirannya yang bersebelahan dengan Situ Rawa Arum akan bisa ikut mengangkat perekonomian masyarakat Cilegon. Terutama dari sektor UMKM dan industri pariwisata,” ujar Helldy.
Secara fungsi, menurut Aziz Setia, Holding Area KM diperuntukkan mengantisipasi kemacetan di Pelabuhan Merak.
Di Holding Area ini setiap kendaraan yang memasuki Pelabuhan Merak dari jalan tol akan terlebih dahulu menjalani skrining atau pemeriksaan.
“Pengelolanya adalah ASDP. Pemkot Cilegon tentu nanti akan dilibatkan, misalnya dalam hal pengadaan air oleh Perumda,” jelas Aziz.****