SERANG– Puluhan ribu penyandang disabilitas termasuk penderita ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) yang ada di Provinsi Banten akan diberikan vaksinasi sinopharm. Ditargetkan 8 Oktober 2021 mendatang proses vaksinasi selesai.
Demikain disampaikan Wakil Gubernur Banten usai menerima kunjungan kerja Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia pada Rabu (1/9/2021) sore di Kantor Wakil Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang.
Dikatakan Andhika, jika saat ini penyandang disabilitas di Provinsi Banten mencapai angka 27.000 orang. Sementara baru sekitar 8.910 orang penyandang disabilitas yang sudah menerima vaksin sinopharm dari total 18.000 dosis vaksin yang tersedia.
“Jadi kita mengatur, karena pelaksanaan vaksinasi penyandang disabilitas itu tidak seperti kondisi normal. Karena penyandang disabilitas itu ada berbagai macam, ada ODGJ, ada autis dan lain-lain. Semuanya prioritas, tapi treatmennya nanti beda-beda untuk pemberiannya,” ujarnya Andhika.
Pihaknya mengaku, jika masih jauhnya capaian target vaksinasi bagi penyandang disabilitas di Provinsi Banten disebabkan adanya sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Karena menurutnya, pemberian vaksin bagi penyandang disabilitas berbeda dengan pemberian vaksin bagi masyarakat umum lainnya.
Sehingga, kata Andhika, pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk mempercepat proses vaksinasi bagi penyandang disabilitas di Provinsi Banten hingga selesai sesuai target di 8 Oktober 2021 mendatang.
“Capaian kita sudah 33 persen. Kita akan mempercepat seperti membuat sentra-sentra melalui sekolah berkebutuhan khusus. Nanti kita datang ke sana, biar sekaligus, kan pemberian vaksinnya bisa banyak. Ada juga yayasan lembaga terkait ODGJ di Dinsos, kita juga masuk ke sana,” ungkapnya.
“Tapi kendalanya, apakah mereka mau? Bisa aja ngamuk atau apa. Jadi kita akan berusaha semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Ditempat sama, Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia mengatakan, jika dirinya diperintahkan oleh Presiden Jokowi untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi penyandang disabilitas di daerah, termasuk di Provinsi Banten.
Menurutnya, vaksinasi yang diberikan kepada para penyandang disabilitas di Indonesia merupakan vaksin hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) berjenis sinophram sebanyak 225.000 dosis dari total 450.000 dosis yang diberikan.
“Memang harus diakui serapan vaksinasi ini belum mencapai 50 persen. Tapi melihat langkah yang diambil oleh Pemprov Banten, saya harap serapannya bisa terus bertambah agar terbentuk kekebalan komunal di kalangan penyandang disabilitas,” tandasnya. (*/Faqih)