LEBAK – Assosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Lebak menuding perusahaan produsen Semen Merah Putih yakni PT Cemindo Gemilang yang berada di Kecamatan Bayah tidak peduli terhadap dunia olahraga khususnya sepakbola di Kabupaten Lebak.
Hal ini menyusul permintaan bantuan oleh PSSI yang tak kunjung direalisasi oleh pihak perusahaan yang digadang-gadang sebagai perusahaan terbesar di Asia itu.
Ketua Umum Askab PSSI Lebak Syaifulloh Saleh, mengaku pernah mengajukan permohonan bantuan berupa kaos tim untuk klub kebanggaan warga Lebak, yakni Persira Lebak. Namun permintaan itu hingga kini tak kunjung direspon oleh perusahaan tersebut. Alhasil Askab PSSI Lebak mengaku pasrah dengan kondisi ini.
“Perusahaan terbesar di Kabupaten Lebak PT Cemindo tidak peduli kepada dunia olahraga sepakbola Kabupaten Lebak. Hanya sekadar meminta sumbangan kaos tim sepakbola, tidak pernah dipenuhi. Sampai saat ini untuk beberapa kali event. Sudah dua kali event seperti Piala Suratin dan Linus (Liga Nusantara). Padahal perusahaan sudah seharusnya menyalurkan dana CSR-nya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat,” ujar Syaifulloh, kepada Fakta Banten, saat dihubungi melalui sambungan telpon, Senin (10/7/2017).
Lantaran tak pernah dibantu, lanjut dia, pihak PSSI lantas tak pernah berniat untuk menemui kembali pihak perusahaannya. Pihaknya juga sebetulnya enggan meminta bantuan ini. Tapi, karena kondisi anggaran yang minim terpaksa dilakukan, dan hal itu dinilai sangat wajar karena untuk maju, semua komponen harus membantu bukan hanya mengandalkan pemerintah.
“Kita bosen. Malu ngemis-ngemis terus tapi tidak pernah dikasih,” katanya lagi.
Lanjutnya, bantuan kaos sebetulnya menguntungkan perusahaan. Karena, dalam kaos tim nanti terpampang nama perusahaan sebagai salah satu sponsor.
“Logo perusahaan akan kita pampang pada kaos tim dan itu akan menguntungan perusahaan sebagai promosi mereka,” ujar mantan Asda 1 Pemkab Lebak ini.
Sementara itu, Sigit, manajemen Bagian Kehumasan PT Cemindo Gemilang saat dihubungi Fakta Banten tidak memberikan jawaban. (*)