Kerjasama Dengan PLTU 2 Labuan, Pemkab Pandeglang Gelar Uji Bakar Co-Firing BBJP

 

PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melakukan bekerjasama dengan Indonesia Power PLTU 2 Labuan Banten mengenai uji bakar Co-Firing Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

Hasil dari uji bakar dinyatakan berhasil karena melawati Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

“Uji coba dengan cara di bakar BBJP, hasilnya sesuai harapan dan sukses, ini akan ada peningkatan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pandeglang,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita usai melakukan uji bakar Co-Firing BPJP di PLTU 2 Labuan Banten, Selasa, (24/10/2023).

Lanjut Bupati Pandeglang menyampaikan, walaupun saat ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pandeglang Berkah Maju (PBM) yang ditunjuk untuk mengelola BBJP baru bisa memasok 52,6 ton, ke depan pihaknya akan berupaya mengejar target agar dapat terpenuhi 200 ton/hari.

“Sekarang baru punya dua mesin pencacah, karena ini potensi mendongkrak PAD, dan akan mengupayakan untuk penambahan mesin pencacah bisa 2 atau 3 lagi, agar dapat bisa memenuhi kebutuhan pembakaran Co-Firing BBJP sebagai bahan bakar PLTU,” terangnya.

Selain itu, dengan adanya peluang tersebut, menurutnya masyarakat bisa ikut andil diantaranya dengan cara memilah sampah rumah tangga antara organik dan anorganik.

“Akan melakukan pemberdayaan masyarakat, aktifkan kembali untuk bank sampah sehingga bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi,” tuturnya.

Wisnu Kurniawan Senior Manager PLTU 2 Labuan Banten mengatakan, bahwa terkait uji bakar Co- Firing BBJP hasil pembuatan BUMD Kabupaten Pandeglang dinilai sangat bagus. Dikarenakan kalori yang dihasilkan itu melebihi dari Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Pemerintah punya SNI, SOP nya diangka 3.000 kalori, uji bakar co-firing BBJP tadi mencapai 3.800 kalori, ini bagus dan dikembangkan,” ungkapnya.

Wisnu juga menjelaskan saat uji coba tidak ada permasalahan yang terjadi saat proses pembakaran, bahkan tegangan yang dihasilkan dari pembakaran bisa mencapai 380 Mega Watt hingga 390 Mega Watt.

“Tidak ada gangguan dan parameternya bagus. Nanti kita akan kalkulasikan lagi beberapa persen sih campuran BBJP yang idealnya,” ungkapnya.

Kebutuhan BBJP untuk menjadi campuran batu bara setiap harinya kurang lebih 200 ton/hari.

“Kami harap kualitas yang saat ini sudah diuji cobakan dapat dipertahankan, karena kalau kualitasnya tidak bagus akan merusak sistem operasional mesin,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PBM Zaenal Huri menyampaikan, kerjamasa ini merupakan uji coba. Pihaknya diberi waktu hingga bulan Desember untuk memenuhi target kebutuhan dari PLTU 2 Labuan Banyen sebanyak 40 ton.

“Kontraknya itu hanya 40 ton minimum, maksimum 50 ton, dan sudah kita penuhi 52,6 ton. Target itu dalam kontek uji cobanya sampai dengan Desember ternyata pada bulan Oktober kita sudah menyelesaikan kontrak tersebut artinya lebih cepat 2 bulan,” imbuhnya.

Setelah uji coba ini dilakukan sampai selesai dan bisa dikatakan berhasil. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan kontraknya menjadi kontrak komersial sehingga kapasitas produksinya akan ditingkatkan.

“Untuk sekarang baru 5 ton perhari, setelah ini akan di upayakan 10 ton, karena bahan baku cukup dan peralatan sangat mendukung,” jelasnya. (*/Riel)

Comments (0)
Add Comment