PANDEGLANG – Pencarian jejak Harimau Jawa atau Harimau Sunda (Panthera tigris sondaica) di Taman Nasional Ujung Kulon kembali akan dilakukan oleh tim dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) dan pecinta alam pada 27 Juni 2018 mendatang.
Ekspedisi kali ini bertajuk ‘Menjemput Harimau Jawa’ dan dibuka secara resmi oleh Kepala Sub Direktorat Sumberdaya Genetik, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem KLHK, Moh. Haryono di kantor SPTN Wilayah II Pulau Handeuleum, TN. Ujung Kulon, di Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Minggu (24/6/2018).
Kegiatan ini adalah untuk membuktikan keberadaan predator yang sudah dinyatakan punah tersebut.
Ekspedisi ini merupakan kegiatan yang diinisiasi bersama oleh Yayasan Astacala, Kappala Indonesia, Peduli Karnivor Jawa (KPJ), PMPA – Astacala Telkom Universitas Bandung, Perhimpunanan Sanggabuana, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Mapaalaska UIN Sunan Kalijaga, KPLH Ranita UIN Syarif Hidayatullah, BIngkai Indonesia, Leksa Ganesha Yogyakarta, Kedai Jatam, dan Ikatan Alumni Sabhawana.
Sedangkan peserta dalam kegiatan ini adalah anggota pecinta alam yang berasal dari berbagai institusi perguruan tinggi, total peserta berjumlah kurang lebih 34 orang.
“Ekspedisi Pencinta Alam ‘Menjemput Harimau Jawa’ adalah bentuk kongkrit peran aktif pencinta alam dalam kontek mandiri melakukan upaya perlindungan dan penyelamatan lingkungan,” ujar Haryono, seperti dikutip dari laman Facebook Taman Nasional Ujung Kulon, Minggu (24/6/2018).
Rangkaian ekspedisi harimau jawa di TN Ujung Kulon akan dilakukan selama 10 hari, mulai dari tanggal 27 Juni hingga 08 Juli 2018 di Blok Gunung Payung, Semenanjung Ujung Kulon. Sebelum pelaksanaan penelitian lapangan, didahului dengan kegiatan pembekalan peserta ekspedisi mulai dari tanggal 24 hingga 26 Juni 2018.
Video pada Agustus 2017 lalu kembali mengangkat isu keberadaan harimau jawa, meskipun foto tersebut kemudian diindikasikan sebagai macan tutul dari ciri yang ada, namun masih menyisakan hipotesis lain tentang keberadaan harimau jawa.
Berbagai data dan informasi menempatkan TN Ujung Kulon sebagai salah satu habitat harimau jawa, antara lain dengan ditemukannya jejak kaki dengan ukuran 14 x 16 cm dan seorang anggota TNI menyatakan telah bertemu dengan harimau jawa dengan yang dikuatkan dengan sumpah. (*/Yosep)