RN Ajak Masyarakat Kompak Awasi Pembangunan Infrastruktur di Pandeglang

 

PANDEGLANG – Proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Pandeglang yang bersumber dari DAK kurang dari 50 persen.

Untuk itu Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten I, Rizki Natakusumah (RN) mengajak kepada masyarakat di Kabupaten Pandeglang untuk ikut mengawasi serta mengawal proses pembangunannya di wilayah masing-masing.

Supaya masyarakat bisa segera merasakan hasil pembangunan yang sesuai kualitas, Rizki berharap bahwa pelaksanaan pembangunan yang dananya hasil perjuangan di DPR RI ini tidak terjadi masalah, hanya karena kualitas yang buruk atau tidak terserap.

“Berdasarkan Informasi, progres pembangunan jalan yang menggunakan Dana Alokasi Khusus masih dibawah 50 persen, maka dari kami mengajak kepada masyarakat untuk ikut serta dalam mengawal serta mengawasi proses pembangunan jalan di wilayahnya masing-masing, sehingga kualitas dan nilai manfaatnya dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Rizki Natakusumah saat dihubungi wartawan pada Kamis (19/5/2022).

Lanjut Rizki menjelaskan, perjuangannya di DPR RI untuk menyuarakan aspirasi mengenai infrastruktur ini akan terus disuarakan, agar apa yang menjadi impian masyarakat untuk mendapatkan aksesibilitas atau infrastruktur jalan yang baik bisa terwujud dan menyeluruh di setiap pelosok di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

“Jika masyarakatnya kompak, itu akan jadi penyemangat atau booster, saya sebagai Anggota Badan Anggaran untuk terus bersuara lantang menyuarakan aspirasi masyarakat, mengenai impian dan cita-cita masyarakat terkait infrastruktur jalan yang bisa meningkatkan perekonomian,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat membenarkan, jika progres pembangunan infrastruktur yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) jika dirata-rata sudah mencapai 40 persen dari total 6 pembangunan yang saat ini tengah dilaksanakan.

6 ruas jalan yang saat ini sedang dilaksanakan diantarannya Cisata-Pasir Koer saat ini progresnya sudah 50 persen, sedangkan untuk Jalan Cikadu-Pasirnangka sudah mencapai 60 persen, adapun untuk jalan Cisata-Marapat sudah mencapai 20 persen.

“Sedangkan untuk ruas Jalan Koranji-Barusatu dan Ruas jalan Cikeuper-Tegalserang itu baru 30 persen. Jadi kalau dirata-rata baru 40 persen. Karena dari ke 6 pekerjaan tersebut 3 diantaranya lama dipembuatan drainase atau TPT,” ungkapnya saat dihubungi Wartawan.

Meski begitu, Asep sangat optimis jika pelaksanaan pembangunan 6 ruas jalan yang hampir menghabiskan anggaran Rp30 miliar ini, bisa rampung di akhir Juni 2022 mendatang, karena beberapa diantaranya pekerjaan tersebut menggunakan hotmix.

“Kalau target semuanya beres pengerjaan di bulan Juni 2022, meski ada pekerjaan yang dalam kontraknya habis pada bulan Juli 2022,” pungkasnya. (*/Fani)

Comments (0)
Add Comment