LEBAK – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak yang diketuai oleh Cucu K Firdaus menyatakan sikap independensi dalam pemilihan presiden dengan pemilihan legislatif pada tahun 2019 nanti, dengan cara menjadi relawan partisipatif untuk memantau dan mensukseskan berlangsungnya pesta demokrasi dan akan mendaftarkan diri ke KPU Lebak sebagai tim relawan pemantau sebelum masuk masa kampanye.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Pengurus Besar HMI yang menyatakan seluruh kadernya untuk netral bahkan turut membantu memantau dan melaporkan kepada Panwaslu agar dapat ditindaklanjuti pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh para calon yang akan berkontestasi politik.
“Keberhasilan demokrasi adalah keberhasilan umat manusia dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai pancasila, tantangan ke depan adalah bagaimana menjiwai pancasila sebagai dasar-dasar negara, maka dari itu saya sebagai kader HMI melihat realitas konstelasi Pilpres dengan Pileg ini mengandung makna yang sangat besar di balik kata sejahtera,” kata Ketua Umum HMI Lebak, Cucu K Firdaus kepada faktabanten.co.id Kamis (23/08/2018).
Cucu melanjutkan, karena sejahtera adalah hasil dari nilai demokrasi. Namun dewasa ini demokrasi yang ada di Indonesia adalah demokrasi tujuan, sehingga dalam proses demokrasinya itu selalu mementingkan kebutuhan kelompok yang akhirnya bertentangan dengan makna demokrasi sehingga cita-cita demokrasi yang sesungguhnya terabaikan. Cita-cita demokrasi adalah kebutuhan umat manusia yang sangat mendasar sehingga demokrasi ini dapat diartikan sebagai jiwa yang saling menolong satu sama lain dan saling memberi dalam arti menghilangkan perbedaan kelas dan tunduk kepada musyawarah mufakat.
“Maka dari itu, demokrasi yang sesungguhnya adalah cara di mana ruang proses dalam melihat realitas sosial dan saling mengisi dengan nilai kebijaksanaan yang melahirkan semangat pancasila dan ikut serta aktif dalam pembangunan nasional, cita-cita demokrasi inilah yang digagas oleh founding father bangsa Indonesia,” terang Cucu.
“Kendati demikian, dengan pembangunan nasional, siapapun kandidat yang akan menjadi pemimpin Indonesia masa depan dalam pertarungan politik, Dia harus mampu menangkap semangat pancasila yang hari ini cita-citanya belum terlaksanakan, sehingga setiap program dan kebijakan itu tertuju kepada sila yang keempat, sehingga terlaksanalah pembangunan nasional yang selama ini hanya menjadi nilai formalisme saja,” tegasnya (*/Eza Y,F).
[socialpoll id=”2513964″]