SERANG – Safari Ramadan yang merupakan agenda tahunan rutin Pemkab Serang diduga bermuatan politik.
Agenda menyapa warga Kabupaten Serang di berbagai titik ini, dinilai digunakan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sebagai keberpihakan pada paslon 01.
Sebagaimana diketahui, Calon Bupati Serang Andika Hazrumy merupakan keponakan dari Tatu.
Hubungan kekeluargaan ini dinilai rawan konflik kepentingan. Terlebih menjelang pemungutan suara ulang (PSU) yang diagendakan 19 April 2025 kian dekat.
Ketua Relawan Pemuda Bahagia, Iip Miftahul Khoiri meminta kepada Tatu untuk menstop Safari Ramadan 1446 H.
Ia menjelaskan, agenda ini tak pas dilakukan menjelang tanding ulang antara Andhika-Nanang dan Zakiyah-Najib.
“Meminta Bupati Serang untuk menstop kegiatan Safari Ramadan dalam momentum pilkada ulang. Bukan ramadannya yah, tapi momentum pilkadanya yang tidak pas. Jangan sampai ada intervensi di bulan Ramadan ini,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).
Sama seperti Iip, Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Serang Syamsul Rizal mengatakan, ucapan Tatu dalam sambutannya di Safari Ramadan kemarin, Rabu (5/3), secara tersirat menggiring opini keberpihakan kepada 01 melalui narasi kegagalan Pilkada.
“Masalah Safari Ramadan itu proker pemerintah, bisa kita lihat sendiri dari acara tersebut, kutipan video ada, disampaikan Bupati Serang menyampaikan ini pertama kali adanya PSU. Tatu menyebutkan, ini kegagalan tentang pilkada Kabupaten Serang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tempat Masjid yang digunakan oleh Tatu untuk berbicara masalah PSU.
Tatu dalam acara Safari Ramadan di Masjid tersebut, kata dia, seharusnya berbicara mengenai keagamaan.
“Seharusnya sampaikan tentang kerohanian, bagaimana kesakralan bulan suci Ramadan, jangan lagi istilahnya di tempat suci masjid berbicara itu (kegagalan pilkada). Itu bukan tempatnya, gak cocok,” ujarnya.
“Jangan pula ada misi terselubung, ada bisik-bisik tetangga, ditambah lagi Bu Tatu itu incumbent, Andika itu keponakannya kan,” tutupnya.
Kritikan juga datang dari Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Serang.
Organisasi mahasiswa ini mengecam kebijakan Pemkab Serang yang tetap menggelar Safari Ramadan meskipun saat ini daerah tengah melakukan efisiensi anggaran dan menghadapi Pemilihan Suara Ulang (PSU).
Ketua Umum PC PMII Kabupaten Serang Nurhidayat, menegaskan bahwa Pemkab Serang gagal memahami urgensi dan prioritas penggunaan anggaran di tengah situasi krusial seperti sekarang.
“Kami mempertanyakan bagaimana mungkin Pemkab Serang berbicara tentang efisiensi anggaran, sementara di saat yang sama mereka tetap menggelar Safari Ramadan yang jelas-jelas membutuhkan biaya besar,” ujarnya. (*/Ajo)