Warga Mengeluh, Banyak Pungutan Biaya di SMAN 1 Bojonegara Serang

SERANG – Masyarakat dan wali murid SMA Negeri 1 Bojonegara, Kabupaten Serang, banyak yang mengaku resah dan mempertanyakan terkait banyaknya biaya yang dibebankan oleh sekolah kepada siswa, sehingga memberatkan beban masyarakat.

Diakui warga Bojonegara bernama Wawan, ada sejumlah jenis pungutan yang dibebankan sekolah kepada siswa.

“Sebenarnya ada uang BOS nggak sih di SMAN 1 Bojonegara ini? Soalnya banyak biaya yang dibebankan sama siswa, ada daftar ulang Rp 1,2 juta, ada infaq Rp 500 ribu, SPP Rp 60 ribu, LKS, investasi, operasioanal lah,” keluh Wawan yang pada Kamis (23/11/2017) pagi tadi, mengajak wartawan Fakta Banten mendatangi manajemen sekolah untuk mempertanyakan hal itu.

Hal senada juga diutarakan oleh Syarif, yang mengaku sudah pernah menanyakan hal ini ke pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Padahal menurut Syarif, ada alokasi BOSDA (bantuan operasional sekolah dari daerah) untuk menutupi kebutuhan biaya pendidikan di tingkat SMA.

“Kenapa nggak ada pemberitahuan dari pihak sekolah (SMAN 1 Bojonegara-red) kepada orang tua siswa, akan ada tidaknya dana BOS. Padahal waktu saya tanyakan ke Dindik Provinsi, katanya ada dana BOSDA Rp 1 juta per siswa,” keluh Syarif.

Ujang, Ketua RT 01/01 Kampung Kejangkung, Desa Bojonegara, juga mengaku miris tentang pengelolaan manajemen di SMAN 1 Bojonegara, yang dinilainya terlalu berat membebankan biaya kepada siswa.

“Pernah ada anak warga saya namanya Isti binti Sanuri almarhum, anak itu nangis di pintu karena nggak punya uang untuk bayaran ulangan. Padahal anak yatim orang nggak punya, dan akhirnya saya bantu untuk buat SKTM,” ujarnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Kepala Tata Usaha SMAN 1 Bojonegara, berkilah tidak mengetahui adanya dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Hal ini diketahui saat faktabanten.co.id coba menanyakan ada tidaknya dana BOSDA yang diterima kepada pihak SMAN 1 Bojonegara.

Selain itu ada beberapa indikasi kejanggalan lainnya akan ketidakjelasan penggunaan dana BOSDA, mulai dari menghindarnya Kepala Sekolah Mumung Makmur dan Bendahara Ramlan, saat coba ditemui wartawan hingga ketidaktahuan Ermawati selaku Wakil Kepala Sekolah dan Safik sebagai TU.

Namun saat ditegaskan kembali, Wakasek Ermawati, mengakui bahwa benar ada alokasi dana BOSDA dari Pemprov Banten yang diterima sekolahnya.

“Iya kata Bendahara kita ada dana BOSDA untuk 722 siswa, untuk honor pegawai, pokoknya macem-macem. Rapatnya nggak tahu saya, kalau perlu uang untuk kegiatan siswa tahunya saya minta sama Bendahara,” ujar Ermawati.

Namun keduanya enggan berkomentar banyak dengan alasan ketidaktahuan, dan tidak menjawab ketika ditanya kenapa Kepala Sekolah dan Bendahara tidak bersedia menemui wartawan. (*/Ilung)

PungutanSMAN 1 BojonegaraWali Murid
Comments (0)
Add Comment