Gedung SDN 3 Pandeglang Terancam Digusur Karena Perluasan Pendopo Bupati

Sankyu

PANDEGLANG – Keberadaan SDN Pandeglang 3 yang berdampingan langsung dengan Pendopo Bupati Pandeglang, terancam. Pasalnya, SDN yang dibangun pada zaman Belanda itu akan menjadi korban wacana perluasan lahan Pendopo. Namun sejauh ini, pihak sekolah belum menerima surat pemberitahuan secara resmi dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

“Ini katanya mau direlokasi ke SMA YPP. Alasannya untuk perluasan Pendopo Bupati dan Taman Layak Anak. Tetapi secara kasat mata, belum ada surat pemberitahuan. Hanya waktu tanggal 4 April kemarin, Pak Dimyati (suami Bupati Pandeglang, Irna Narulita) datang langsung menyampaikan wacana itu,” ungkap Kepala SDN Pandeglang 3, Ikeu Suhartika saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/8/2017).

Ikeu mengaku tak habis pikir dengan wacana itu. Karena wacana relokasi itu belum dibarengi dengan solusi konkret. Padahal SDN itu menjadi salah satu pilot project penerapan Kurikulum 2013 di Pandeglag. Terlebih berbagai prestasi dari tingkat kecamatan hingga nasional berhasil diraih.

“Kalau direlokasi, kami ingin tempat yang layak dan representatif. Karena penghuninya lebih dari 200 siswa, seperti kelas, tempat bermain, laboratorium,” tuturnya yang nampak tak kuasa menahan sedih.

Menurut Ikeu, informasi yang berkembang SDN Pandeglang 3 akan direlokasi ke SMA YPP yang berjarak sekitar 100 meter. Akan tetapi, kondisi sekolah milik swasta itu dianggap tidak layak dan kurang representatif. Mengingat, SDN yang telah dipimpinnya selama 5 tahun itu memiliki sekitar 500 siswa. Belum lagi kebutuhan lahan untuk taman bermain.

Sekda ramadhan

“Informasinya akan dipindahkan ke YPP, sedangkan lahan di SMA tersebut luasnya kecil,” sambungnya.

Ikeu menjelaskan, relokasi itu rencananya hanya akan menggusur 5 ruangan, yang terdiri atas 3 ruang kelas, 1 ruang kesenian, dan 1 unit mushola. Meski demikian, hal itu tetap menjadi kekhawatiran pihak sekolah lantaran sedikitnya akan mengorbankan 120 siswa.

“Infonya ada 5 gedung yang akan digusur. Dan katanya akan dipisah jadi 2 sekolah (SDN Pandeglang 3 dan YPP). 3 ruang kelas yang kena itu dihuni 120 siswa,” ucap Ikeu seraya menunjukkan titik yang dimaksud.

Akan tetapi, mantan Kepala SDN Kalanganyar 1 itu mengaku belum mengetahui kapan wacana itu akan terealisasi. Namun sejumlah pejabat terkait dan konsultan telah beberapa kali mendatangi SDN Pandeglang 3 untuk melakukan pengukuran.

“Pihak Dinas PU dan Dindik sudah datang, bahkan pihak konsultan juga sudah sempat melakukan pengukuran. Tapi kalau Pemkab bersikeras (merelokasi), pihak sekolah akan melakukan unjuk rasa. Kami akan menggandeng dinas terkait. Karena Dindik katanya tidak setuju, dewan juga tidak setuju,” beber wanita yang akan pensiun 2 tahun lagi itu. (*)

Honda