Kekeuh Ingin Kuasai Demokrat, Moeldoko Dipandang Serakah
SERANG – Rencana acara tandingan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat yang akan digelar kubu Moeldoko di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, Banten, pada 10 September 2021 kemarin masih menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan.
Acara ilegal yang mengatasnamakan Pendiri Partai Demokrat dalam kop surat undangan dengan ketua pelaksana Prof. Djoko Setyo Widodo dan mengundang Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Dalam acara tersebut rencananya akan ada penitipan Partai Demokrat Kepada KSP Moeldoko oleh Prof. S. Budisantoso serta sambutan Moeldoko sebagai sebagai Ketua Umum.
Salah satu Akademisi Banten, Ikhsan Ahmad memandang langkah-langkah kotor yang dilakukan oleh Moeldoko Cs merupakan keinginan menguasai Partai Demokrat.
“Merangsek tanpa pijakan yang benar, menerjang tanpa etika dan ingin hadir berkuasa walaupun salah langkah. Kesan itulah yang tampil kuat dalam perhelatan HUT Demokrat yang digelar oleh Moeldoko,” kata Ikhsan.
Lanjut Ikhsan, Sebagai KSP sebenarnya secara fungsional Moeldoko tidak bisa dipisahkan dengan kapasitas pribadinya. Artinya menurut Ikhsan, masyarakat akan selalu melihat apa yang dilakukan Moeldoko juga sebagai manuver istana.
“Di tengah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan buruknya reformasi parpol, Moeldoko melengkapi puzzle kekuasan yang serakah tanpa arah,” tegasnya.
Kata Ikhsan, jika Moeldoko berhasil merebut partai Demokrat dari kepemimpinan yang sah, makan akan menjadi masalah besar, karena cara yang dilakukan Kubu Moeldoko merupakan cara kotor yang dipertontonkan demi mendapatkan kekuasan.
“Berandai-andai, jika ia berhasil merebut Demokrat, apa yang diharapkan dari pemimpin yang berdarah-darah karena hanya ingin kuasa?,” ujarnya.
Ikhsan juga berpendapat, perhelatan HUT Partai Demokrat yang akan digelar kubu Moeldoko merupakan momentum untuk terus mengakumulasi Konflik-konflik Partai berlambang mercy .
“Sedangkan hutnya sendiri bisa jadi ikhtiar dalam kerangka konsolidasi dan mencari kawan lagi untuk menggembosi AHY. Artinya ke depan, kejadian-kejadian seperti ini akan berulang kembali tergantung pada moment yang akan diambil,” paparnya.
“Kejadian-kejadian yang terus akan disusun inilah yang akan menjadi pukulan yang terus menerus diarahkan pada demokrat AHY, dimana harapannya pukulan-pukulan tersebut akan melemahkan demokrat AHY,” tutupnya. (*/Red)