Pengurugan Jalan dengan Limbah Kapur Itu Ternyata Diposting di Medsos Wakil Walikota Cilegon dan Dapat Apresiasi
CILEGON – Pengurugan jalan menggunakan limbah kapur di Lingkungan Kedawung sampai Duku Malang, Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, yang dilakukan oleh pihak kelurahan beberapa waktu lalu mendapatkan banyak kecaman dan keluhan dari masyarakat.
Namun siapa sangka, ternyata “aksi heroik” dari Lurah Muftadi tersebut pada awalnya mendapatkan apresiasi dan pujian langsung dari Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta.
Wakil Walikota Cilegon bahkan datang langsung menyaksikan saat kegiatan penimbunan lubang jalan dengan limbah batu kapur itu. Bahkan Sanuji sengaja mengunggahnya di akun media sosial.
Akun Facebook Sanuji Pentamarta mengupload peristiwa itu pada 21 September 2022 dan hingga kini postingan itu masih ada dan telah dilihat banyak warga Cilegon.
Hingga hari ini, total postingan tersebut sudah mendapatkan 111 like, 23 komentar dan 9 kali dibagikan.
Berikut ucapan apresiasi Wakil Walikota Cilegon atas gerak cepat Lurah Tegal Bunder yang melakukan penambalan jalan berlubang, namun ternyata menggunakan limbah kapur.
“Terimakasih Lurah Tegal Bunder pak Muftadi yang merespon laporan warganya dan langsung berinisiatif secara swadaya melakukan penambalan jalan berlubang di sepanjang jalan Tegal Bunder menuju Pabean,”
“Aksi gerak cepat pak Lurah patut saya acungi jempol. Setidaknya, gerak cepatnya tersebut bisa meminimalisir kecelakaan yang di akibatkan jalan berlubang,” ungkap Sanuji di akun facebooknya.
Postingan Sanuji itu ternyata juga mendapat komentar negatif dar netizen. Bahkan Warganet sudah mengingatkan Sanuji bahwa material urugan tersebut adalah limbah kapur.
Akun dengan nama Helmy, berkomentar;
“cuman salah matrial bukan ayakan kapur, malah tambah kotor ke kendaraan mestinya corral, makadam atau abu batu,” tulisnya di kolom komentar.
Akun Toni Haryanto juga mengomentari dampak dari urugan limbah kapur tersebut.
Dia meminta Wakil Walikota Cilegon itu bertanggungjawab untuk kembali mengeruk limbah kapur tersebut dari jalanan.
“Endingnya jdi darurat masker… Hujan ledreg licin… Panas ngebul polusi buat masyarakat…. Salah matrial,”
“Cobe pak wakil Sanuji Pentamarta pak camat pak lurah tegal bunder ngadeg stengah jam neng pinggir jln link.kedawung seng ane kapure iku… Biyar tau & paham penyakit apa yg ada stelah dirasakan sndiri… Solusine blangwir turunkan… Semprot dedalane enda ilang kapure….,” tulisannya.
LURAH MINTA MAAF
Sementara itu, Muftadi, Lurah Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, sudah memberikan klarifikasi atas pengurugan jalan yang menggunakan limbah kapur yang dilakukan oleh pihaknya beberapa waktu lalu.
Muftadi menjelaskan, pengurugan tersebut atas inisiatif sendiri, namun dirinya tidak mengetahui bahwa yang dilakukannya merupakan hal yang tidak dibenarkan.
Muftadi mengaku semua terjadi atas unsur ketidaktahuan dirinya tentang dampak yang akan timbul di masyarakat.
“Saya melayani masyarakat dengan baik, semua ini murni atas unsur ketidaktahuan saya, kalau saya mengetahui mana mungkin tetap melakukan pengurugan dengan kapur,” ujar Muftadi saat ditemui di salah satu rumah makan di Cilegon, Senin (10/10/2022).
Pemerintah Kelurahan Tegal Bunder bakal bertanggung jawab dampak yang timbul di kemudian hari dari urugan limbah kapur tersebut.
Muftadi mengaku pihak Kelurahan telah mengeruk kembali limbah kapur tersebut dan menggantinya dengan batu koral.
Dia juga meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas hal yang tidak sepantasnya dilakukan tersebut.
“Limbah kapur itu sudah kami bersihkan, di hari Minggu (9/10/2022) kemarin sudah diganti dengan batu koral,” terangnya.
Lanjut Muftadi, atas peristiwa tersebut jalan yang sudah lama rusak ini juga pada 11 Oktober 2022 atau dalam waktu dekat ini bakal diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cilegon.
“Mudah-mudahan tidak ada halangan, DPUPR Cilegon Selasa besok akan melakukan pengaspalan di sepanjang jalan yang kemarin sempat kami urug,” pungkasnya. (*/Rijal)
