Pembangunan SMKN di Cisata Pandeglang Disebut Abaikan Studi Kelayakan
PANDEGLANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Dindikbud) Provinsi Banten terkesan mengabaikan study kelayakan jarak sekolah dalam pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Cisata, karena di wilayah Cisata dan sekitarnya banyak sekolah yang sudah ada dan setara tingkatannya.
Aktivis Pergerakan Pemuda Pandeglang Arif Wahyudin mengatakan harusnya Dindik Provinsi bisa melihat study kelayakan untuk pembangunan SMKN di wilayah tersebut.
Karena di sekitar Cisata sudah banyak sekolah-sekolah yang setara dengan SMK, harusnya dibangun di wilayah Pandeglang Selatan.
“Harusnya ini tidak layak di Kecamatan Cisata, harusnya daerah Cimanggu atau Cibaliung dan sekitarnya karena disana belum ada. Jangan jangan saat pengadaan lahan untuk SMKN ini ada praktek Kolusi Korupsi Dan Nepotisme. Padahal harusnya Dindik mengkaji dulu,” tegas Arip, Selasa, (25/20/2022).
Andi aktivis Pandeglang selatan mengatakan sudah tepat memang untuk pembangunan SMK Negeri di Wilayah Cisata dan sekitarnya pasalnya di daerah tersebut sudah banyak sekolah yang setara.
“Coba kalau dibangunnya di Pandeglang selatan Cimanggu dan Cibaliung ini baru masuk akal dan sesuai dengan kajian. Kalau begini cara Dindik Provinsi terkesan asal-asalnya supaya anggaran keluar saja,” terangnya.
Terpisah Asep dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kabupaten Pandeglang membenarkan kalau bangunan yang berada di daerah tersebut anggarannya dari Dindik Provinsi Banten.
“Itu anggaranya langsung dari Dinas Provinsi Kang, perencanannya tahun lalu tahun ini pelaksanan,” ungkapnya singkat. (*/Gus)