Akan Usung Airin di Pilgub Banten, Langkah Partai Golkar Dinilai Keliru
SERANG – Langkah Partai Golkar akan mengusung Airin Rachmy Diani di Pilgub Banten 2024 menyampingkan Andika Hazrumy disesalkan beberapa pihak.
Direktur Eksekutif Sandeka Institut, Nedy Suryadi mengungkapkan, seharusnya Ratu Tatu Chasanah sebagai ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten dalam membuat keputusan-keputusan politik tidak boleh sepihak.
Dalam sistem demokrasi kata dia, partai bukan lagi kelompok yang otoriter, sehingga dalam membuat keputusan politik harus berdasar pada kehendak publik bukan berdasar pada kehendak partai politik.
Sebab, sesungguhnya ketika kader-kader partai yang terpilih secara demokratis, baik di eksekutif ataupun di legislatif, mereka tidak lagi menjadi perwakilan partai politik, tetapi mereka menjadi perwakilan dari rakyat.
“Mereka bukan lagi milik partai politik, tapi secara keseluruhan mereka sudah menjadi milik publik,” tegas Nedy dalam keterangannya, pada Minggg, 6 November 2022.
Akademisi Banten ini menjelaskan, otoritas partai politik secara langsung akan gugur ketika kehendaknya telah dilegitimasi oleh publik, dan seutuhnya akan menjadi milik publik.
“Kekeliruan paradigmatik ini yang saya lihat dari keputusan Tatu Chasanah menempatkan Andika Hazrumi sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Serang,” terangnya.
“Tatu Chasanah sepertinya lupa, jika Andika bukan sepenuhnya milik partai, apalagi milik keluarga, tetapi Andika sudah menjadi milik publik, milik rakyat Banten. Sehingga keliru menurut saya, jika keputusan itu diambil sepihak,” sambung dia.
Ia menyebut sepihak, lantaran keputusan Tatu Chasanah diduga hanya didasari oleh asumsi, tidak disertakan data yang kuat, atau melalui hasil survei misalnya, yang bisa dijadikan dasar dari representasi keterlibatan publik.
“Dalam kurun waktu lima tahun, dominasi Andika memang kalah oleh Wahidin Halim, sebagian pihak menganggap Andika lemah, tetapi jika cermat kita melihat, menurut saya justru disinilah letak kekuatan Andika,” ungkapnya.
Menurutnya, Andika banyak belajar dari peristiwa politik sebelumnya, sehingga cukup mengerti bagaimana harus bersikap. Sebagai Wakil Gubernur Banten priode 2017-2024, Andika dinilai cukup profesional dan proporsional.
“Dalam banyak hal Andika cukup dewasa dalam menyikapi berbagai macam peristiwa. Terlebih, diakui berbagai kalangan masyarakat, Andika adalah pribadi yang ramah dan santun,” ucapnya.
“Dari sikap Andika yang tampak dipermukaan, saya melihat ada visi misi yang cukup kuat di dalam. Sikap Andika menurut saya adalah sebuah upaya untuk mengembalikan nama baik keluarga, nama baik dinasti politik dan nama baik Banten dari sorotan publik,” tambah pria asal Lebak ini.
Demikain merupakan perjuangan yang cukup berat, namun kata dia, itu terbukti. Pasalnya, selama Andika memimpin, tidak lagi terdengar suara miring tentang dinasti politik.
“Itu artinya dinasti politik kini telah diterima dengan baik. Andika diam, adalah cara dia mengalah untuk menang, bukan mengalah untuk dipindahkan,” katanya.
Sebelumnya, Direktur eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul juga pernah menyebut, jika nama Andika Hazrumy dinilai lebih berpeluang menang dibandingkan Airin Rachmi Diany, jika masuk bursa bakal calon Gubernur Banten tahun 2024.
Pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten priode 2017-2022, Andika justru memiliki kans untuk lebih mudah memenangkan kontestasi politik itu.
“Kalau bicara peluang, tentu malah berpeluang besar Andika Hazrumy ketimbang Airin,” sebutnya saat dikonfirmasi, pada Selasa, 1 November 2022 lalu.
Dosen Fisip Unis ini mengungkapkan, kemenangan Andika saat duet dengan Wahidin Halim (WH) pada Pilgub Banten 2017 adalah bukti dirinya layak diperhitungkan.
Terlebih kata dia, Andika masih dicap sebagai kandidat petahana, serta banyak capaian yang dibuatnya sepanjang menjabat Wakil Gubernur Banten.
“Apalagi Pilgub 2024 bakal banyak pemilih muda, milenial. Andika juga sosok tokoh muda yang saya kira punya keunggulan untuk ditawarkan pada segmentasi pemilih muda,” katanya.
Sebagaimana diketahui, kabar mengenai Airin Rachmi Diany sebagi kandidat calon gubernur Banten ini telah dibenarkan oleh Ketua DPD Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah sebelumnya.
Munculnya nama Airin yang merupakan mantan Wali Kota Tangerang Selatan ini disebut sebagai respons dari aspirasi kader Partai Golkar yang ingin partai politik berlambang pohon beringin ini menang di semua tingkatan pilkada serentak tahun 2024. (*/Faqih)