Loading...
Loading...
Loading...

Sebut Buka Penyegelan Beko Pake Uang, Penambang di Mancak Ngaku Hanya Candaan

Dapatkan notifikasi lansung ke perangkat Anda, Klik Aktifkan

 

SERANG – Dugaan adanya uang suap yang mengalir ke Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi yang dibuktikan dengan sebuah video viral berisi kata-kata seorang pihak penambang bernama panggilan Entong menjadi ramai.

Pasalnya, lokasi tambang tersebut baru saja ditutup secara resmi dan formal oleh Pemerintah Provinsi melalui Satpol PP Provinsi dan dihadiri oleh DPRD Kabupaten Serang, dibuka secara tidak terhormat oleh Entong dan teman-temannya.

“Jek buka jek, peresmian jek. Wah ternyata membuka segel itu mudah yah, cuman modal uang aja udah kebuka lagi segelnya,” kata penambang yang bernama Entong saat menyuruh temannya Jek atau Jarkasi untuk membuka segel atau police line, pada Selasa (03/01/2023).

Saat dikonfirmasi terlebih dahulu kepada Jek atau Jarkasi melalui WhatsApp, ia mengatakan tidak tahu menahu terkait bagaimana kunci mobil Beko berhasil didapatkan dan segel bisa dibuka kembali.

“Yah soal itu ngga tau Pak, soal yang ngomong itu bukan saya pak temen saya si Entong, itu yang ngelepas police line itu saya, saya disuruh Pak,” kata Jarkasi pada Jumat (06/01/2023).

“Itu masalah buka segel itu saya disuruh Pak, saya sama teman saya kenek Pak ngga tau apa-apa, karena omongan itu teman saya Pak, yang buka police line itu saya pak, tak upload lah sama saya, itu ngga tau ujung kaya gimana, terus ada yang ngerekam layar orang Curug Barang-nya,” imbuh Jarkasi mengaku dan menjelaskan perihal itu.

Kemudian, di waktu yang sama, Fakta Banten langsung menghubungi Entong yang merupakan seseorang yang mengatakan bahwa adanya suap kepada penambang terhadap pihak berwenang.

Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Entong mengatakan dirinya tidak tahu apa apa. Sontak Entong ditanya kembali mengapa dirinya berkata bahwa adanya suap di dalam video tersebut.

“Maaf bang saya khilaf demi Allah saya minta maaf sebesar-besar nya, saya ngga tahu apa-apa bang,” jawab Entong kepada Fakta Banten melalui WhatsApp juga.

Dirinya juga mengaku bahwa perkataannya dalam video viral tersebut merupakan candaan belaka. Bahkan dirinya sampai bersumpah.

“Iyah bang itu mah becandaan. Demi Allah demi Rasulullah bang,” kata Entong.

Kemudian, ketika ditanyai mengenai dari mana dirinya mendapatkan kunci beko yang kemudian digunakan dia dan teman-temannya untuk mengeruk pasir kembali, Entong mengaku tidak tahu.

“Kalau misalkan kunci ngga tau, saya mah cuma sebagai kenek disitu,” jelasnya.

Kejanggalan terjadi, pasalnya kunci  beko saat itu berada di Entong dan digunakan untuk menyalakan excavator guna menggali pasir. Namun saat ditanya lagi ia mendapatkan kunci darimana Entong menyebutkan tidak tahu menahu.

“Ngga tahu bang,” tuturnya.

Ketika dikonfirmasi kepada pihak Satpol PP Provinsi Banten, dugaan suap tersebut tidak benar adanya.

“Gak ada itu kang. kemarin baru aja ada yang nanya ke saya dari salah satu media, terkait tindak lanjut penutupan tambang di mancak , saya katakan akan terus kita lakukan, kita sedang mengumpulkan data-datanya, untuk bisa memetakan mana yang berizin mana yang tidak,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Banten Agus Supriyadi melalui WhatsApp pada Jumat (06/01/2023) malam.

Saat ditanyai lebih lanjut mengenai sebab para penambang dengan mudahnya membuka segel dan dari mana kunci Mobil Beko berasal, Agus menjawab bahwa mengenai segel.

Segel bisa terbuka dikarenakan kelalaian Satpol PP Provinsi Banten yang kurang mengawasi lokasi tambang. Dan untuk kunci sendiri memang benar bahwa pihak Agus lah yang memberikan.

“Kalau segel memang potensi dibukanya besar, karena tidak ditunggu. Dan tadi laporan dari anggota saya, dari awal kalau mereka mau mengeluarkan beko silahkan, karena alasan mereka bahwa beko itu sewa, dan kita juga tidak menyangka kalau mereka bakal beroperasi lagi,” ucapnya.

Mengantisipasi kejadian tidak terduga itu, Agus selaku Kasatpol PP Provinsi Banten akan melakukan pengawasan di lokasi tambang walaupun terbatas waktu.

“Kita akan lakukan pengawasan melalui patroli, mohon info-infonya kalau ada yang masih membuka, karena keterbatasan waktu kita untuk menjaga 1 x 24 jam,” jelasnya.

Ia juga akan menindak tegas apabila kejadian seperti itu terjadi lagi dan akan melaporkan ke pihak berwajib.

“Kita akan arahkan pelaporan ke kepolisian melalui Korwas PPNS Polda, kalau terjadi lagi. Kasus ini kasus pelanggaran, harus ditindak,” tegas Agus. (*/Hery)

Loading...
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien