Paska Terjadinya Pencurian, SMKN 1 Cikulur Lebak Kekurangan Komputer
LEBAK – Paska dibobol oleh kawanan pencuri, SMKN 1 Cikulur, Kabupaten Lebak, kekurangan komputer untuk fasilitas belajar di sekolah.
Peristiwa dibobolnya sekolah tersebut terjadi pada bulan Juni 2017 lalu. Akibat kebobolan tersebut, pihak sekolah kehilangan sekitar 30 unit Motherboard CPU, 2 unit Handycamp, 1 unit Motor, 1 unit Infokus, dan 1 buah Handphone milik penjaga sekolah. Bahkan uang cash penjaga sekolah juga raib digondol oleh kawanan pencuri.
Kerugian pihak sekolah ditaksir hingga mencapai ratusan juta rupiah dan hingga saat ini pihak sekolah belum menemukan titik terang seperti apa solusinya.
Kepala SMKN 1 Cikulur, Jajang Ruhiyat saat dikonfirmasi Fakta Banten mengatakan, akibat kejadian tersebut sangatlah merugikan dan menghambat kinerja para guru guna memenuhi kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Kami berharap kepada pihak kepolisian agar dapat segera menangkap para pelaku sindikat pencurian ini, karena kami juga merasa sangat khawatir ketika suasana di sekolah tidak nyaman, semoga kami bisa dengan segera untuk berbenah demi kenyamanan kegiatan belajar mengajar,” ungkap Jajang.
Masih kata Jajang, saat ini pihak sekolah hanya memiliki 10 unit komputer saja.
“Untuk mengantisipasi kekurangan unit komputer tersebut, semua para siswa harus bergantian menggunakan komputer, sampai pihak sekolah bisa memenuhi fasilitas komputer kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, Komite Sekolah SMKN 1 Cikulur, Alinda berharap agar pengamanan di sekolah harus lebih ditingkatkan lagi.
Lanjutnya, pihak sekolah harus lebih meningkatkan kerjasama dengan lingkungan sekolah, demi menjaga fasilitas sekolah dan juga pengamanan lingkungan sekolah, karena dengan musibah yang terjadi seperti ini merupakan tanggung jawab bersama guna meningkatkan kembali kwalitas pendidikan yang ada.
“Yang jadi masalah, ini kan sekolah kejuruan, sekolah yang lagi membutuhkan kegiatan praktek, semoga pihak pemerintah bisa memberikan bantuan atau perhatian yang lebih kepada sekolah ini,” tutur Alinda. (*)