Pemprov Banten Waspadai Gagal Panen
SERANG – Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian (Distan) Banten tengah mewaspadai resiko gagal panen yang dapat mengancam ribuan hektare lahan persawahan yang ada di Provinsi Banten.
Distan Banten mencatat bulan Maret 2024, Provinsi Banten akan melakukan panen raya seluas 135.208 hektare lahan sawah yang tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Banten.
“Produksi padi di bulan Maret ini akan mencapai 261.965 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara beras 165.640 ton Beras,” kata Kepala Distan Banten Agus M Tauchid saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, (15/3/2024) kemarin.
Distan Banten mengklaim, jumlah produksi itu telah lebih dari mencukupi bahkan surplus sebesar 45.963 ton dari rata-rata kebutuhan masyarakat perbulan. Pihaknya berupaya untuk mencegah gagal panen pada ratusan ribu lahan persawahan itu.
Ia mengurai, potensi gagal panen yang dapat mengancam ratusan ribu lahan pertanian itu di antaranya bencana banjir di sejumlah daerah rawan, dan juga serangan hama.
“Kami ingin menjamin bagaimana panen yang ditunggu-tunggu oleh petani tidak mengalami gagal panen, itu hal yang paling penting. Oke kita sudah lewat kemarau dan banjir tapi yang jadi ancaman sekarang adalah hama penyakit,” katanya.
Pemprov Banten mengaku tengah melakukan mitigasi serangan hama atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) terhadap lahan tani di Banten. Agus menyebut dimusim menuju panen ini serangan OPT juga turut meningkat.
“Sejauh ini kita menerima laporan hama paling banyak ditemukan di daerah Serang Utara, disana ada serangan hama wereng batang coklat. Tapi itu dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan gagal panen,” jelasnya.
Setidaknya kata ada, ada lima OPT yang pihaknya waspadai yakni Pengerek Batang Padi atau PBP, Wereng Batang Coklat (WBC), Tikus, Hawar Daun Bakteri, dan serangan Blas. (*/Faqih)