SERANG – Hilangnya kesempatan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Perseroda) yang berkode emiten BEKS meraup untung dari transaksi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) milik Pemprov Banten hingga 2028, mendapat sorotan.
Perencanaan dan Pengembangan Produk Jasa Bank Banten, Hario Suryohadi mengatakan, kerja sama dengan Bank Mandiri, untuk memperluas layanan Bank Banten yang belum memiliki fasilitas kredit dalam kartu (kartu kredit).
“Mekanismenya, Bank Mandiri menerbitkan kartu dan anggaran kredit, sementara Bank Banten selaku pemegang Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemprov Banten, hanya mencatat dan menagih pemegang kartu,” kata Hario, Jakarta, dikutip Rabu (10/7/2024).
Dikatakan bahwa perjanjian kerja sama (PKS) antara Bank Banten dengan Bank, tidak ada kaitan dengan Pemprov Banten.
“PKS ini berlaku sampai dengan 2028,” kata Hario.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banten, Cut Muthia mengaku prihatin dengan posisi Bank Banten dalam kerja sama ini.
Dalam membangun komitmen, kedua belah pihak seharusnya sama-sama meraup keuntungan.
“Seharusnya sih ada keuntungan ya, karena sekalipun alat itu milik bank lain, Bank Mandiri. Namanya kerja sama, kan sama sama untung. Seharusnya hasil dari pengelolaan dana itu, ada manfaatnya dari perputaran transaksi kartu kredit,” ucap Cut Muthia.
Sedangkan Plt Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti mengatakan, saat ini, Bank Banten masih banyak memliki keterbatasan layanan.
Kendati demikian, Pemprov Banten terus mendorong komunikasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengatasi persoalan itu. Termasuk menerbitkan sendiri layanan kartu kredit.
“Karena di kita sistemnya masih belum terkini. Makanya, kita masih kerja sama dengan Bank Mandiri. Ini mengenai sistem, sudah menjadi perhatian kita. Kita kemarin sudah ngobrol dengan BI,” tutur Virgojanti.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten, Rina Dewiyanti, mengakui masih rendahnya transaksi belanja lewat kartu kredit pemerintah daerah (KKPD) dari Bank Banten. Karena banyak faktor menjadi menghambat pemegang kartu dalam bertransaksi. (*/Red)
