Milad Ke-7, Ponpes Nurut Ta’lim Bani Yasin Cilegon Siapkan Santri Berkualitas
CILEGON – 7 tahun sudah Pondok Pesantren dan Majlis Dzikir Nurut Ta’lim Bani Yasin (NTBY) berdiri ditengah tengah Kota Cilegon yang sekarang dikenal sebagai Kota Industri, tepatnya di daerah Link Kenanga, Kelurahan Masigit, Kota Cilegon.
Pada puncak peringatan Milad NTYB digelar di halaman pondok pesantren, Sabtu 13 Juli 2024 digelar berbagai acara seperti santunan kepada anak yatim piatu, kaum duafa, dzikir bersama dan tausiyah yang turut dihadiri Oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian.
Menurut TB Nashrullah, Ketua Majlis Dzikir Nurut Ta’lim Bani Yasin berharap kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini, meningkatkan kebersamaan dan persatuan para jamaah.
“Jamaah Majlis Dzikir bisa guyub dan yang terpenting Serta nilai nilai Dzikir diaplikasikan kehidupan bermasyarakat.” harapnya.
Sementara itu, H. Hikmatullah Romli S.Pd.I selaku Pimpinan Pondok Pesantren sekaligus Majlis Dzikir NTYB mengatakan bahwa kehadiran pondok pesantren NTYB agar dapat mencetak santri yang berkualitas dan mampu bermanfaat bagi masyarakat.
“Khairunnaas anfauhum linnnaas. disini yang diutamakan bukan untuk mengisi akal dengan ilmu, tapi membentuk pribadi yang baik karena dimasyarakat yang dipandang itu adalah pribadi yang baik berakhlakul karimah. Itu yang ditekankan di pesantren kita.” jelasnya.
Agar dapat memaksimalkan kualitas, lanjut Hikmatullah Ponpes NTYB tidak berfokus kepada banyaknya santri yang menimba ilmu di ponpes NTYB, tapi lebih ditekankan kepada seberapa mampu para santrinya dapat mengaktualisasikan nilai nilai pembelajaran di kehidupan bermasyarakat.
“Alhamdulillah sekarang ada 15 santri yang mukim dan 10 santri yang non mukim. Mayoritas santri kurang mampu, fakir miskin, dhuafa bahkan yatim piatu kita memberikan fasilitas yang tidak ada biaya sama sekali digratiskan semuanya.” bebernya.
Pada kesempatan lain, disela-sela acara Milad Pondok Pesantren dan Majlis Dzikir NTBY ke 7 Subari Asnawi anggota DPRD terpilih Kota Cilegon periode 2024-2029 menegaskan bahwa perkembangan antara industri dan agama di Kota Cilegon harus senantiasa berdampingan.
“Alhamdulillah kegiatan ini kita laksanakan dari pagi hari dan dilanjutkan malam hari dengan dirangkaikan kegiatan keagamaan lainnya. Kita ingin ada keseimbangan dalam hidup. Baik dunia maupun akhirat.” ungkap Subari.
Subari berharap kedepannya pondok pesantren dan majlis dzikir NTYB dapat diperluas sehingga mampu menampung banyak jamaah.
Agar ke depannya banyak jamaah yang mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren NTYB. Hal ini dirasa perlu karena Cilegon bukan hanya kota industri saja tapi Cilegon juga sebagai kota santri.
“Kita ingin ada perluasan pondok pesantren ini. Insyaallah, kami akan terus mendorong peran serta semua elemen yang ada di kota Cilegon agar terus membantu pesantren yang ada di kota Cilegon. Tanpa harus membedakan sekat, semua berbarengan santri dan industri.” harapnya. (*/Ika)