Kelompok 45 KKM Tematik Untirta Gelar Edukasi Kesehatan dan Sosialisasi di Desa Rancapinang

 

PANDEGLANG – Kelompok 45 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik gelombang II tahun 2024 Universitas Sultang Ageng Tirtayasa yang bertempat di Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang mengusung tema “Optimalisasi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Rancapinang”.

Dalam rangka mendukung tema tersebut, kelompok 45 menyusun dan melaksanakan berbagai program kerja unggulan.

Dindik Banten Pj Sekda

Salah satunya mengadakan program ‘Edukasi Kesehatan dan Sosialisasi Pembuatan Teh Herbal dari Kangkung Laut (Ipomea Pescaprae)’ di Kampung Sukamaju, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Jumat (09/08/2024) lalu.

Sebelumnya, Kelompok 45 telah melakukan cek kesehatan yang berfokus di Kampung Sukamaju, Desa Rancapinang.

Golkar HUT Banten

Hasil pemeriksaan dari 18 warga lokal, sekitar 50% mengalami hipertensi atau darah tinggi.

Mahasiswa KKM Kelompok 45 kemudian mengadakan program edukasi kesehatan mengenai hipertensi pada Jum’at, 09 Agustus 2024 yang dipandu oleh Aryasatya Yogy Krisnawan mahasiswa fakultas kedokteran Untirta dan bertempat di Kampung Sukamaju, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

Ketua Kelompok KKM 45 Untirta Singgih Pratama mengatakan bahwa program ini bertujuan memberikan pemahaman tentang gejala penyakit, salah satunya mengenai penyebab darah tinggi, gejala gejalanya, dan cara mencegah terjadinya darah tinggi.

Sehingga masyarakat Sukamaju bisa hati hati agar terhindar dari hal hal yang menyebabkan darah tinggi.

Kegiatan ini dihadiri 34 warga Sukamaju, mereka sangat antusias mendengarkan pemaparan dari narasumber.

Selain program edukasi kesehatan, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan daun kangkung laut menjadi teh herbal yang kaya akan antioksidan.

Tumbuhan tersebut biasanya hidup di daerah pesisir. Kangkung laut juga memiliki khasiat untuk mengobati penyakit diabetes melitus.

Ekstrak daun kangkung dinilai memiliki kandungan yang dapat membantu penurunan kadar gula darah dan memperlancar pencernaan.

Kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh juga ditemukan dalam ekstrak daun kangkung tersebut. Potensi daun kangkung sebagai obat herbal ini dapat menjadi terobosan dalam terapi pengobatan penyakit diabetes melitus.

Sosialisasi pembuatan the herbal dari kangkong laut dipandu oleh Petrus Pandapotan S. dan Nanda Siti Nurailah mahasiswa jurusan perikanan. Adapun beberapa tahapan proses pembuatan the herbal dari kangkong laut

“Proses pembuatan teh herbal dari kangkung laut itu yang pertama-tama petik daun yang keadaannya masih baik, kedua cuci daun hingga bersih, kemudian potong – potong daun sekitar ukuran 1cm untuk memudahkan proses pengeringan. Kemudian lakukan pengeringan dengan menggunakan metode sangrai hingga daun menjadi kering dan berubah menjadi warna kecoklatan dan ukurannya menjadi kecil. Kemudian proses penghalusan daun sampai menjadi ukuran lebih kecil. Kemudian seduh teh herbal dengan takaran ½ sendok makan untuk ukuran 1 gelas teh. Namun perlu diperhatikan penggunaannya jika berlebihan akan memberikan efek samping berupa pusin.” ujar Nanda Siti Nurailah. (*/Red)

Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien