CILEGON – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Isro Miraj dan Nurrotul Uyun dalam Debat Publik Calon Wali Kota Cilegon menyebutkan rencana untuk membangun Millenial Skill Center di setiap kecamatan.
Isro-Uyun akan membuat pusat keterampilan ini untuk meningkatkan kompetensi generasi muda di Cilegon, khususnya dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Cilegon tergolong tinggi 7,25 tahun 2023, jauh di atas angka Pengangguran Nasional di 4,85%.
Isro menyebut pemerintahan kemarin dan sebelumnya belum bisa mengatasi hal ini.
Fakta di lapangan menyimpan bara dalam sekam karena pasti lebih besar dari itu. Maka Isro Uyun hadir dengan solusi Program Cilegon Maju dengan U nya adalah UNGGUL.
“Isro-Uyun menekankan bahwa pelatihan keterampilan bagi pemuda merupakan salah satu prioritas dalam program kerjanya. Keterampilan generasi muda perlu dikembangkan agar siap bersaing di pasar kerja. Ia menambahkan bahwa Millenial Skill Center diharapkan mampu menjadi wadah yang efektif dalam membina dan mengasah keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” kata Isro.
Isro-Uyun juga memaparkan bahwa Millenial Skill Center akan menyediakan berbagai program pelatihan, mulai dari keterampilan teknis hingga soft skill.
“Program ini mencakup penguasaan teknologi digital, keahlian berwirausaha, hingga pelatihan bahasa asing yang dianggap penting dalam menghadapi era globalisasi. Semua pelatihan tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dan minat, terutama Gen Z,” kata Isro.
Isro-Uyun berharap dengan hadirnya Millenial Skill Center di setiap kecamatan, para pemuda di Cilegon tidak lagi perlu mencari pelatihan di luar daerah.
Mereka ingin menciptakan ekosistem pendidikan dan pelatihan yang dapat diakses dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Dengan cara ini, Isro-Uyun berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan sumber daya manusia di Cilegon,” kata Isro.
Isro-Uyun juga ingin menciptakan SDM Unggul berdaya saing melalui beasiswa, Rp 20 Juta BOSDA per madrasah, dan SPP gratis bagi siswa madrasah swasta tingkat SD, SMP dan SMA.
Balai Latihan Kerja dengan kurikulum tepat sasaran agar tidak terjadi missmatch antara kebutuhan industri dan kualitas lulusan.
Dukungan penuh penambahan jumlah UMKM dan peningkatan skill pengusaha mikro, serta peningkatan jumlah pelaku usaha sektor ekonomi kreatif.
“Terpenting Keberpihakan kebijakan pada perlindungan tenaga kerja lokal sebagaimana yang dilakukan pemerintah daerah di Kabupaten Mimika Papua,” kata Isro. (*/Red)