SERANG – Pradipta, bayi usia 10 bulan pengidap penyakit Meningitis TB tidak bisa makan minum secara normal.
Bayi malang ini harus diberikan alat bantu selang melalui hidungnya agar tetap dapat asupan susu formula.
Bayi dari keluarga pasangan Yuni dan Eri, warga Kasemen Kota Serang ini, terserang Meningitis TB infeksi selaput otak disertai radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang.
Bahayanya penyakit ini jika sudah masuk stadium terminal dan tidak ditangani, maka risiko kematian bisa mengintai dalam kurun waktu tiga pekan.
Yuni menjelaskan, saat itu usia Pradipta Nabhan berusia enam bulan harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami sakit panas yang tinggi.
“Saya bawa ke Rumah Sakit Budi Asih kerena panasnya tinggi, tapi setelah tiga hari nggak dapet tindakan. Pihak Rumah Sakit nyuruh supaya Pradipta untuk dirujuk ke RSUD dr Drajat Prawiranegara,” ungkapnya.
Beberapa hari dirawat di RSUD dr Drajat Prawiranegara, perubahan mulai terlihat dan terjadi pembesaran pada bagian kepalanya, hingga sering mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri.
Orang tua Pradipta masuk kategori keluarga tidak mampu, dan mengalami kesulitan untuk biaya pengobatan si buah hatinya tersebut.
“Penghasilan ayahnya cuma satu juta perbulan saya cuma bisa beli susu formula biasa eh malah kena gizi buruk,” katanya.
Yuni sebelumnya pernah bekerja menjadi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial Kota Serang tetapi mengundurkan diri dan tidak lagi bisa membantu ekonomi keluarganya karena harus menjaga buah hatinya.
“Saya nggak sanggup membayar biaya sewa rumah akhirnya tinggal di rumah orang tua (Puri Delta Kasemen – red),” katanya. (*/David)