Honda Slide Atas

Bahas Demokrasi Hijau dan Ketahanan Pangan, DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar Laksanakan Dialog Kebangsaan

 

JAKARTA – DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar sukses laksanakan Dialog Kebangsaan membahas penguatan Peran Generasi Muda Membangun Demokrasi Hijau dan Ketahanan Pangan, pada hari Minggu, 30 Nopember 2025, di Hotel Grand El Hajj Cipondoh Kota Tangerang, Banten.

Acara pembukaan dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Walikota Tangerang H. Maryono.

“Demokrasi hijau harus terus disuarakan oleh pemuda yang religius seperti Generasi Muda Mathla’ul Anwar,” kata Maryono dalam sambutannya.

H. Oke Setiadi, M.Sc Ketua hubungan antara lembaga dan luar negeri PB Mathla’ul Anwar yang hadir memberikan sambutan, menyampaikan apresiasi dan dukungan.

“Kami mengapresiasi Inisiatif Generasi Muda Mathla’ul Anwar menggelar Dialog Kebangsaan pada hari ini, tema yang dibahas sangat relevan dengan kondisi bangsa, dimana bencana lingkungan terus terjadi di Indonesia”, ujar Oke.

Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawawi dalam sambutan pembukaan menegaskan pentingnya peran pemuda menjaga kelestarian alam dan berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan.

“Kita semua generasi muda punya peran dan tanggung jawab menjaga kelestarian alam dan mendukung program ketahanan pangan pemerintah, dalam kesempatan ini kami juga mengapresiasi dukungan konkret Polri mendukung ketahanan pangan nasional, diantaranya penanaman dan panen jagung, kemudian pembangunan SPPG program Makan Bergizi Gratis bagi siswa sekolah”, ujar Nawawi.

Acara Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “Penguatan Peran Generasi Muda Membangun Demokrasi Hijau dan Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045”, menghadirkan Keynote Speaker Kabaintelkam Polri yang diwakilkan oleh Kasubdit Pembangunan SDM Baintelkam Mabes Polri Kombes Pol. Tony Budhi Susetyo, SIK, MH.

“Secara lembaga Polri mendorong segenap Generasi Muda untuk terus menjaga kelestarian alam, dan tak kalah penting adalah dukungan nyata Polri mewujudkan program ketahanan pangan sesuai dengan program Asta Cita pemerintah”, kata Tony.

Hadir sebagai pembicara pada sesi Diskusi Publik diantaranya, dari Pusat Riset Tanaman Pangan, BRIN Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc; Asisten Deputi Kemenpora RI Dr. Hendro Wicaksono; Kasubdut Dirintelkam Polda Metro Jaya AKBP. Danu Wiyata; Presiden Emil Salim Institut, Dr (Cand) Endang Kurniawan, MT, dan M. Ichlassul Amal dari Institut Hijau Indonesia.

Menurut Asisten Deputi Kemenpora RI Dr. Hendro Wicaksono, para pemuda merupakan pelaku perubahan sehingga harus masuk ke segala lini untuk mewujudkan demokrasi hijau dan mendukung ketahanan pangan.

“Kunci perubahan itu sinergi pentahelix. Para pemuda harus masuk ke setiap komponen pentahelix tersebut,” kata Hendro.

Demikian pula, peneliti dari BRIN Dr. Destika Cahyana, SP., M.Sc, mengungkap Generasi Muda Mathla’ul Anwar telah lama memiliki pengalaman bersinergi dengan Polri mendukung ketahanan nasional (national security), sehingga saatnya juga bersinergi pada level pendukungnya seperti ketahanan pangan dan ketahanan tanah.

“Pengalaman tersebut menjadi modal sinergi berikutnya,” kata Destika.

Pembicara selanjutnya, AKBP Danu Wiyata dari Polda Metro Jaya.

“Saya perlu sampaikan bahwa pemuda memiliki tiga peran strategis diantaranya sebagai Agen perubahan, sebagai agen pembagunan dan sebagai agen pembaharuan dan modernisasi, untuk itu pemuda memiliki peran sentral untuk majunya bangsa ke depan”, tegas Danu.

Endang Kurniawan dari Emil Salim Institut menegaskan perlunya pelibatan anak muda PDA setiap kebijakan publik yang diputuskan oleh negara.

“Kebijakan publik terkait energi bersih, transisi energi, pengelolaan sampah, perubahan iklim, dan ketahanan pangan seharusnya tidak hanya diputuskan oleh elite politik, tetapi melibatkan partisipasi pemuda yang akan mengalami dampak jangka panjang kebijakan tersebut”, ujar Endang.

Ichlassul Amal dari Institut Hijau Indonesia menyampaikan tiga rekomendasi penting terkait peran pemuda menjaga lingkungan hidup.

“Ada tiga rekomendasi penting peran pemuda menjaga lingkungan hidup, pertama pentingnya penguatan partisipasi pemuda dalam pengelolaan lingkungan hidup, yang kedua diperlukan penguatan pendidikan lingkungan hidup melalui integrasi proses belajar mengajar di sekolah untuk membangun gaya hidup ramah lingkungan, dan ketiga adalah pemerintah perlu meningkatkan keterlibatan anak muda dalam penanganan perubahan iklim, termasuk transisi energi dan pencapaian FOLU Net Sink 2030”, tegas Amal.

Kegiatan Dialog Kebangsaan DPP Generasi Muda Mathla’ul dihadiri dan diikuti oleh perwakilan pemerintah dan polri, keluarga besar Mathla’ul Anwar Se Banten dan Jabodetabek, perwakilan OKP Nasional dan Banten, perwakilan kampus di Kota Tangerang dan undangan lainnya.***

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien