Telan Anggaran 700 Juta, Pandeglang Belum Dapat Juara MTQ
PANDEGLANG – Slogan kota Sejuta santri seribu ulama yang saat ini disandang Kabupaten Pandeglang, ternyata tidak berpengaruh dengan prestasi yang diraih dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ)Tingkat Provinsi Banten yang ditutup pada Kamis (19/4/2018) malam di KP3B Curug, Kota Serang.
Padahal Pemerintah kabupaten Pandeglang telah mengucurkan dana hingga 700 juta untuk biaya pembinaan para kafilahnya. Hal tersebut terbukti dengan hasil kejuaraan MTQ Ke 15 Kabupaten Pandeglang untuk yang kesekian kalinya hanya mampu bertengger diposisi ke 4 dalam ajang MTQ tingkat provinsi Banten yang ke 15 dan kalah jauh dari Kabupaten Tanggerang.
“Kami akui punya beban psikologis bahwa sebagai Kota Santri. Tetapi namanya MTQ memiliki persaingan ketat apa lagi bicara Tangsel yang banyak lembaga tinggi agama,” kilah Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Pandeglang Fery Hasanudin, Jumat (20/4/2018).
Fery mengungkapkan, persiapan para Kafilah Pandeglang sudah dilakukan sejak bulan Agustus tahun lalu. Bahkan pemerintah telah mengucurkan biaya pembinaan hingga Rp700 juta. Meski demikian, hasil itu dinilainya tidak begitu buruk. Karena secara kualitas, Kafilah Pandeglang mampu meraih medali emas yang lebih banyak dari tahun lalu.
“Tapi harus dimaklumi sekarang yang namanya lomba MTQ merupakan prestise kota kabupaten. Kalau melihat kebelakang Pandeglang selalu di posisi 7 atau 8. Namun dalam beberapa tahun terakhir sudah mulai merangkak naik hingga saat ini di posisi 4,” katanya.
Padahal menurut Ferry, Pemerintah kabupaten Pandeglang memiliki keinginan masuk tiga besar dalam ajang bergengsi tersebut, meski begitu pihaknya tetap bersyukur dengan hasil yang diraih.
“Kami memiliki keinginan agar Kabupaten Pandeglang masuk tiga besar dalam perhelatan MTQ ke 15 atau juara umum. Tetapi hasilnya tidak tercapai. Tetapi Alhamdulilah kita syukuri saja perolehan peringkat empat ini, yang terpenting kita telah berusaha semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Oleh karena itu lanjut Feri, LPTQ akan mengevaluasi capaian yang diraih tahun ini. Kedepannya, LPTQ akan memperbaiki sistem rekrutmen Qori Qoriah yang akan berlaga dalam MTQ. Karena untuk melahirkan prestasi di ajang MTQ tahun depan tentu harus mempunyai program dan perencanaan yang baik, mengingat MTQ menjadi ajang reputasi daerah.
“Pembinaannya harus memiliki konsep dasar, agar kafilah MTQ Kabupaten Pandeglang dapat mengukir prestasi pada pelaksanaan MTQ tingkat provinsi yang akan datang,” tandas pria yang juga menjabat Sekda Pandeglang itu.
Ajang MTQ ke 15 Tingkat Provinsi Banten kembali dikuasi oleh Kafilah Kota Tangerang Selatan untuk keempat kalinya secara berturut-turut. Kota Metropolitan ini berhasil meraih poin tertinggi dengan nilai 125. Melesat jauh meninggalkan Kabupaten Serang yang hanya mampu mendulang poin 111, disusul Kabupaten Tangerang diposisi ketiga dengan nilai 9.
Sedangkan posisi ke empat diraih Kabupaten Pandeglang dengan perolehan nilai 58. Berjarak 38 poin dari Kabupaten Lebak yang berada dibawahnya. Adapun Kota Tangerang membuntuti diposisi lima dengan nilai 16, diikuti Kota Serang dengan 10 poin dan juru kunci ditempati Kota Cilegon dengan nilai 9. (*/Gatot)