CILEGON – Bursa Cawapres untuk Presiden Jokowi semakin menarik. Setelah beberapa nama telah mendapat dukungan resmi dari para tokoh nasional untuk menjadi calon Wakil Presiden, kali ini giliran pengusaha nasional Chairul Tanjung yang didorong untuk menjadi bakal calon pendamping Presiden Jokowi di periode 2019-2024.
Kelompok relawan yang tergabung dalam Sobat Jokowi dan Chairul Tanjung (Jokowi-CT) hari ini, Jumat (27/7/2018), mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Jokowi-CT.
Kegiatan deklarasi berlangsung di Saung Makam Balung Cilegon, Jumat, (27/7/2018) siang.
Ketua Deklarasi Sobat Jokowi-CT Provinsi Banten, Afandi Saputro mengungkapkan, bahwa dukungan yang diberikan kepada orang terkaya ke-7 di Indonesia untuk menjadi Cawapres itu didasarkan pada fakta jika Chairul Tanjung adalah sosok profesional non-parpol.
“Bapak Chairul Tanjung itu bisa mengatasi persoalan dan bisa menjadi pemersatu. Beliau kan Islam tapi juga nasionalis. Beliau ikut Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan juga sosok pengusaha,” ujarnya kepada wartawan.
Selain itu, Afandi menilai CT tidak memiliki ambisi politik pada Pemilu 2024 mendatang. Artinya, CT tak punya kepentingan politik yang bisa menghambatnya dalam menunaikan tugas jika terpilih sebagai Cawapres Jokowi.
“Persis seperti Bapak Boediono di periode kedua Presiden SBY, beliau tidak memiliki ambisi menjadi Presiden di periode selanjutnya,” terangnya.
Lanjut Afandi, latar belakang Chairul Tanjung di bidang ekonomi menjadi salah satu faktor khusus di balik dukungannya.
Chairul Tanjung adalah pengusaha sukses di Indonesia. Ia merupakan pengusaha sukses sekaligus CEO utama di CT Corp. Namanya berada di urutan ke-937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan senilai USD 1 miliar.
“Artinya latar belakang beliau sebagai seorang pengusaha akan mampu memberikan daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi, terutama pertumbuhan pelaku usaha mikro dan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM),” imbuhnya.
“Selain itu dengan pengalaman beliau yang menjadi Menteri Koordinator Perekonomian di zaman Presiden SBY, beliau bisa fokus dalam pembangunan infrastruktur di 2019-2024, dan Bapak Presiden Joko Widodo dapat fokus dalam pembangunan SDM Indonesia,” pungkasnya. (*/Asep-Tolet)