SERANG – Meski kalah dari atlet asal Provinsi Bali dan warga negara asing, atlet Selancar Ombak Putri dari Anyer, Kabupaten Serang, Yuko Anabela (21), tetap berhasil naik podium dan meraih piala Kompetisi Surfing Nasional di Parangtritis Yogyakarta, Jumat (12/4/2019).
Dalam ajang Parangtritis National Surfing Competition 2019 yang diikuti 80 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini, Yuko Anabela berhasil menempati posisi keempat setelah Dea, Mae (Bali), dan Salini (Pacitan).
Sementara empat atlet Selancar Putra, Gobay, Jaseng, Yanto dan Ali, harus menerima nasib tak masuk final. Keempatnya meski berjaya di awal, namun pada babak berikutnya tak mendapatkan ombak terbaiknya, selain arus laut yang sangat kuat sering menghantam peserta.
Bukan prestasi yang mudah bagi Yuko untuk bisa meraih peringkat keempat, karena kondisi di Parangtritis selain ombak yang tak stabil, juga arus yang sangat kuat. Sehingga memerlukan power atau tenaga ekstra.
Hal itu terlihat sejak hari pertama pertandingan, Kamis (11/4/2019). Banyak peselancar baik open division dan women division yang gagal mendapatkan ombak terbaiknya, serta terbawa arus yang sangat kuat. Bahkan tak sedikit peserta yang dijagokan tumbang di round kedua.
Yuko Anabela mengungkapkan, piala yang diraihnya sangat berarti di tengah para peselancar pria asal Banten yang gagal naik podium.
Dia juga mengakui, bahwa kompetisi di parangtritis tersebut sangat menguras energi. Beruntung di akhir pertandingan dirinya mendapatkan ombak meski tak sebagus yang diharapkannya.
“Alhamdulillah saya bisa naik podium. Dan saya akui beruntung bisa dapat point,” kata ibu satu anak ini.
Pendamping atlet Selancar Banten Leo Surf mengatakan, meski tak mendapatkan hasil maksimal namun banyak pelajaran yang bisa diambil dari event Nasional tersebut.
“Kami bersyukur masih bisa mendapatkan piala. Dan banyak pelajaran dari kejuaraan tersebut. Tentunya kita akan melakukan evaluasi guna memperoleh hasil yang maksimal jika mengikuti kejuaraan surfing di tempat lainnya,” tegas Leo.
Sementara, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, mengungkapkan kegembiraannya mengetahui salah satu atlet asal Kabupaten Serang, bisa naik podium juara.
“Ibu senang dengan perolehan tersebut, ini menunjukan atlet kita masih bisa mengukir prestasi,” kata Tatu.
Tatu juga mengatakan, keikutsertaan para atlet tersebut selain untuk menambah jam terbang, juga sebagai persiapan jika Kabupaten Serang menjadi tuan rumah kejuaraan surfing tingkat Nasional.
Ketua Panitia Parangtritis National Surfing Competition 2019, Budi Santosa atau biasa dikenal Budi Scoty mengatakan, lomba yang menginjak tahun kelima ini diikuti hampir 70 peserta dari berbagai daerah.
“Dari Kabupaten Serang, Pandeglang, Bali, Lombok, Pangandaran, Banyuwangi, dan daerah lainnya di Indonesia,” kata Budi.
Jumlah peserta tahun ini, lanjut Budi, bila dibandingkan tahun lalu melonjak tajam, dari sebelumnya hanya 30 menjadi 70 peserta saat ini.
“Diharapkan dengan antusiasnya para rider ini membuat Parangtritis semakin ramai dan khalayak mengerti, bahwa Parangtritis aman untuk dikunjungi,” ungkapnya. (*/Red)