CILEGON – Terkait tudingan dan 4 tuntutan dari Jaringan Pengusaha Ring 1 (Japr1) soal Krakatau Posco yang tidak komitmen dalam mengakomodir pengusaha lokal, manajemen pabrik baja tersebut langsung mengklarifikasi.
Pihak manajemen PT Krakatau Posco menegaskan dalam klarifikasinya, bahwa hal itu terjadi karena miss komunikasi. Sedangkan ke depan pihak Krakatau Posco akan beritikad baik menerima masukan dari Japr1.
Hal ini ditegaskan Direktur GA PT Krakatau Posco, Yusuf Marhaban, usai menggelar musyawarah dengan Japr1 yang dimediasi oleh Kapolsek Ciwandan di The Royale Krakatau Hotel, Sabtu (5/10/2019) siang.
“Karena jarang ada komunikasi terjadi miss understanding, sehingga seolah-olah ada hal yang mengkhawatirkan mereka. Kok jadi penonton, tidak bisa berkiprah. Padahal harapan Krakatau Posco dan Presiden Direktur itu Growing Together, tumbuh bersama. Emang keberadaan Posco untuk mengajak yang lain tumbuh bersama dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, bukan tidak memberi kesempatan,” tegas Yusuf, saat ditemui faktabanten.co.id usai acara mediasi.
Saat disinggung soal keberadaan tenaga kerja dan perusahaan Korea Selatan yang diduga bermasalah dalam perizinannya, Yusuf juga menegaskan pihaknya ingin hal itu diungkap. Karena Ia mengaku pihaknya ingin mengetahui kejelasannya.
“Harusnya hal itu di-blow up saja, biar ada kejelasan mereka dari Posco atau bukan,” ujarnya.
Soal semua tuntutan Japr1 yang marak dalam pemberitaan sebelumnya, menurut Yusuf, semuanya sudah dibahas dan clear.
Bahkan rencana unjuk rasa Japr1 pada Selasa (8/10/2019) pekan depan, juga kabarnya akan dibatalkan.
“Semua sudah clear dalam mediasi tadi, Krakatau Posco dituntut good will. Kita akan kuat dengan dukungan masyarakat,” katanya.
Sementara itu Corporate Secretary Krakatau Posco, Wisnu Kuncara menambahkan, inti dari persoalan tersebut adanya miss komunikasi yang terjadi antara Japr1 dan Krakatau Posco.
“Jadi ini miss komunikasi temen-temen di lingkungan dengan manajemen Krakatau Posco, sudah clear setelah dilakukan diskusi ini. Keinginan adanya good will keberpihakan kepada pengusaha yang ada di lingkungan Ring 1,” ujar Wisnu.
Dia juga menegaskan bahwa manajemen Krakatau Posco sejauh ini telah berupaya untuk maksimal dalam mengakomodir kepentingan masyarakat setempat.
“Sebenarnya kami di dalam sudah berjuang terus menerus, tapi kan memang segala sesuatu gak ‘bim salabim’. Kadang butuh waktu, tapi intinya good will itu ada pada kami untuk meningkatkan komunikasi, dan tadi masing-masing memberikan perwakilan supaya diskomunikasi itu tidak terjadi lagi,” papar Wisnu, menjelaskan.
Pihaknya juga berharap ke depan kedua belah pihak bisa secara intensif melakukan komunikasi, dan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
“Harapannya dengan ada komunikasi yang intensif antara temen-temen manajemen dan Japr1,insyaAllah segala persoalan bisa, segera diselesaikan,” harapnya.
Sudah adanya kesepahaman dalam mediasi antara Japr1 dan PT Krakatau Posco, juga diakui oleh perwakilan Japr1, dari LSM Laskar Merah Putih (LMP) Tatang Tarmizi, yang menyatakan pihaknya memberi waktu sekitar satu bulan untuk pembuktian good will manajemen PT Krakatau Posco.
“Tadi kita sudah menemukan sedikit titik temu, dalam arti masing-masing pihak ada kesepahaman yang ke depan harus kita buktikan bahwa kita berkomitmen sebagai pengusaha lokal diberikan peran yang signifikan,” tegasnya.
“Tadi kan baru pernyataan lisan saja, jadi perlu pembuktian. Kami sebagai orang Timur sebagai orang Islam, perlu berprasangka baik dari kesepahaman tadi, maka kita berikan waktu 20-30 hari ke depan, realisasi gak dari kesepahaman tadi, kalau tidak akan kita lanjutkan perjuangan bahwa kepentingan masyarakat lokal harus diutamakan,” tegas Itang. (*/Ilung)