Abaikan Himbauan Pemerintah, Tarawih Hari Pertama di Cilegon Ramai
CILEGON – Meski Walikota Cilegon mengeluarkan Surat Himbauan bernomor: 451.11/975 kesra yang diantara isinya menghimbau masyarakat Kota Cilegon untuk tidak mengerjakan ibadah ritual Ramadhan seperti lazimnya pada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk pencegahan penularan pandemi Covid-19 yang hingga kini di Indonesia, masih terus bertambah korbannya.
Seperti pada poin 2 surat himbauan itu agar pelaksanaan Shalat Tarawih dilakukan di rumah. Namun faktanya di masjid-masjid, masyarakat Cilegon masih tetap menjalankan ibadah sunnah utama di Bulan Ramadhan itu ramai seperti biasanya.
Seperti terpantau di Masjid Jami’Al-Furqon di Link. Palas, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon masyarakat setempat masih tetap antusias memadati masjid untuk menunaikan ibadah Shalat Isya sekaligus Shalat Tarawih berjama’ah.
Meski demikian, pihak DKM Jami’Al-Furqon sebelumnya mengumumkan melalui speaker masjid agar warga yang sedang sakit flu tidak Shalat Tarawih berjama’ah di masjid. Hal ini juga dilakukan bagian dari kepatuhan kepada pemerintah untuk mencegah penularan virus mematikan yang hingga kini belum ketemu vaksinnya tersebut.
“…DKM tetap menjalankan Shalat Tarawih berjama’ah di masjid, namun bagi warga yang sedang batuk dan pilek agar menunaikan Tarawih di rumah saja…,” ujar salah satu pengurus DKM Jami’ Al-Furqon.
Begitu juga kabarnya di masjid Link. Priuk, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang. Juga di masjid Link. Cigading, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan.
“Rugi kalau gak tarawih di masjid, suasana Ramadhan jadi sepi, justru tamu agung bulan suci ini harus kita semarakan setiap tahunnya. Kalau corona siapa yang bisa jamin di dalam atau keluar rumah bisa kena atau tidak kena corona? Kita hargai himbauan pemerintah, tapi yakin sama ketentuan Allah semua yang hidup bakal mati. Urusannya skala waktu saja,” ujar warga yang enggan disebut namanya.
Bahkan dalam poin 3 surat himbauan Walikota Cilegon yang mungkin kurang relevan dalam upaya pencegahan Covid-19 dengan menghimbau agar tilawah Qur’an atau dalam bahasa Cilegon disebut ‘mikran’ juga dilakukan di rumah masing-masing. Namun ba’da tarawih suara lantunan ayat-ayat suci jelas terdengar berkumandang dari masjid-masjid.
Seperti di masjid Link. Jerang, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber yang lantunan ayat-ayat suci Qur’an begitu merdu dan sejuk didengarkan, terlebih suara merdu tersebut keluar dari mulut yang seperti masih usia remaja. (*/Ilung)