Tutup Pabrik dan PHK di Indonesia, Nissan Buka Lowongan di Thailand

JAKARTA – Setelah menutup fasilitas pabrik dan melakukan PHK ratusan pekerja di Indonesia, maka kini basis produksi mobil Nissan di ASEAN tersisa di Thailand. Kabar terbaru, Nissan akan membuka lowongan sedikitnya 2.000 orang di pabrik mereka di Samut Prakan, Thailand, yang lokasinya di selatan Bangkok.

Dalam laporan Bloomberg yang berjudul, “Nissan to Hire More Than 2,000 New Workers for Thailand Plants”, dikutip Senin (26/10) Nissan di Thailand berencana membuka lowongan lebih dari 2.000 pekerja untuk menopang produksi mereka.

Dengan tambahan lowongan baru ini maka ada peningkatan kurang lebih 50% pekerja Nissan di Thailand. Hingga 31 Maret 2020, pekerja pabrik Nissan di Thailand mencapai 4.171 orang.

Sementara itu, Nikkei Asia dalam ulasannya berjudul “Nissan’s Thai unit to hire 2,000 employees to ramp up production” mengungkapkan Presiden Nissan Thailand Ramesh Narasimhan mengatakan peningkatan produksi di Thailand karena adanya pertumbuhan permintaan ekspor untuk Nissan Kicks e-POWER dan Nissan Navara.

“Investasi Nissan dan pembukaan lapangan kerja tambahan akan memberikan kontribusi positif terhadap rantai pasokan otomotif dan perekonomian Thailand,” kata Ramesh.

Pada awal 2020, grup otomotif yang berbasis di Yokohama Jepang ini mengumumkan penghentian produksi kendaraan di pabriknya di Indonesia, sehingga Thailand menjadi pusat produksi terakhir perusahaan di ASEAN.

BI Banten

Nissan mem-PHK ratusan karyawan di Indonesia sedikitnya 830 pekerja. Hal ini bagian dari rencana pemangkasan lebih dari 12.500 karyawannya di seluruh dunia. Ini sebagai usaha agar bisnisnya bisa terus berjalan.

PT Nissan Motor Indonesia yang sudah menghentikan produksi mobil Datsun yang merupakan segmen LCGC sejak awal 2020.

“Di Nissan ada produk Datsun, akhir Januari 2020 menurut info dari manajemen stop produksi. Ada sekitar 1.000 karyawan. Namun karyawan tersebut tetap upahnya berjalan. Hak dan kewajiban berjalan,” sebut Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPPHI) Kemnaker, John Daniel Saragih kepada CNBC Indonesia, Februari lalu.

Dilansir dari Reuters, Rabu (24/7/2019), pemangkasan karyawan ini terkuak setelah pada Mei lalu, Nissan menyatakan bakal memangkas 4.800 karyawannya di seluruh dunia. Saat ini jumlah karyawan Nissan sekitar 139.000 orang.

Sebelumnya Nissan Motor Co., Ltd. mengumumkan rencana empat tahun ke depan demi mencapai pertumbuhan berkelanjutan disertai stabilitas dan profitabilitas keuangan pada akhir 2023, Kamis (28/5/2020) waktu setempat. Rencana yang meliputi rasionalisasi biaya dan optimalisasi bisnis itu akan menggeser strategi perusahaan otomotif terkemuka asal Jepang tersebut.

“Rencana transformasi kami bertujuan untuk memastikan stabilitas pertumbuhan alih-alih ekspansi penjualan yang berlebihan. Kami sekarang akan berkonsentrasi pada kompetensi inti kami dan meningkatkan kualitas bisnis kami sambil mempertahankan disiplin fiskal dan fokus pada pendapatan bersih per unit untuk mencapai profitabilitas. Ini bertepatan dengan restorasi budaya yang didefinisikan “Nissan-ness” untuk era baru,” ujar CEO Nissan Makoto Uchida dikutip dari laman resmi Nissan Motor Corporation.

Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia Hana Maharani sempat mengatakan, Nissan Motor Indonesia sudah mengumumkan penghentian produksi kendaraan di Indonesia. Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari rencana optimasi yang mencakup right sizing, optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis. (*/CNBC)

KS Anti Korupsi
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien