DLHK Banten Apresiasi Chandra Asri yang Operasikan EGF Teknologi Ramah Lingkungan

BI Banten Belanja Nataru

SERANG – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Husni Hasan mengapresiasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang telah siap mengoperasikan Enclosed Ground Flare (EGF) atau teknologi suar tanpa asap.

Memulai konstruksinya sejak 2018, EGF ini mampu membakar 220 ton hidrokarbon per jam dengan menggunakan metode pembakaran tertutup tanpa menyebabkan radiasi panas dan radiasi udara. Dari segi lingkungan, EGF didesain untuk melakukan proses pembakaran secara sempurna sehingga tidak ada hidrokarbon hasil pembakaran yang dibuang ke udara.

“Kita apresiasi Perusahaan/Industri yang menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti PT. Chandra Asri Petrochemical,” ujar Husni Hasan saat dikonfirmasi Fakta Banten, Rabu (4/11/2020).

Hal itu menyusul lantaran Kota Cilegon merupakan wilayah industri yang mesti diantisipasi segala bentuk pencemaran terhadap lingkungan.

“Terlebih lagi di kawasan yang padat industrinya, seperti di Kota Cilegon yang menjadi sentra industri Kimia Nasional. Chandra Asri sudah memenuhi kewajibannya menyusun dokumen dan kajian AMDAL-nya,” sambungnya.

Pijat Refleksi

Selanjutnya DLHK mengimbau agar setiap industri melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, yakni dengan teknologi yang ramah lingkungan sehingga dampak perusakan dapat direduksi (dikurangi) semaksimal mungkin.

Sebelumnya diberitakan, demi meminimalisir dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas operasional pabrik, Chandra Asri kini siap mengoperasikan EGF yang total investasi yang dikeluarkan dalam pembangunan EGF ini mencapai US$ 14 juta.

Dari sisi sosial, keunggulan teknologi EGF ini dibandingkan suar konvensional terdapat pada kemampuannya mengurangi suara kebisingan dan menghilangkan nyala api dan asap.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional pabrik dengan bijak dengan mengurangi adanya dampak terhadap lingkungan ataupun masyarakat. Pembangunan EGF ini merupakan investasi kami dalam aspek lingkungan dan sosial di area operasional pabrik untuk mengurangi jejak karbon dan turut menjaga kenyamanan warga yang berdomisili di sekitar area operasional kami,” terang Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri, dalam siaran persnya.

Teknologi EGF milik Chandra Asri sendiri telah diuji coba penggunaannya pada bulan Oktober 2020 lalu, dan dianggap telah berhasil meminimalisir dampak lingkungan.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk adalah perusahaan petrokimia terintegrasi yang terbesar di Indonesia yang memproduksi Olefins dan Polyolefins. Dengan rekam jejak lebih dari 27 tahun dan mempekerjakan lebih dari 2.000 staf yang berdedikasi, perusahaan ini menggabungkan teknologi canggih dan fasilitas pendukung yang berlokasi strategis di pusat petrokimia negara, Cilegon dan Serang. (*/Red/Adv)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien