Mantan Staf Ahli Fraksi NasDem DPRD Cilegon Geluti Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Nilai Ekonomis
CILEGON – Anis Mustahid (36) mantan staf ahli fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Kota Cilegon daur ulang sampah plastik menjadi nilai ekonomis.
Dari hasil daur ulang sampah plastik dari gelas, botol bekas air mineral, dan plastik bekas minyak kemasan tersebut Anis bisa mengurangi ratusan ton sampah plastik di Kota Cilegon.
Ditemui di lokasi pengelolaan sampah di Kampung Rombongan, RT 01 RW 01, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Anis menceritakan awal mula meggeluti usaha daur ulang sampah plastik.
“Awal mula terjun pengelolaan sampah plastik itu berawal dari banjir yang melanda Kota Cilegon yang mana dalam banjir itu saya melihat banyak sampah terutama sampah plastik bekas minuman air mineral menyangkut di saluran air dan gorong – gorong yang menyebabkan air tidak lancar mengalir dan berimbas kepemukiman,” katanya kepada Fakta Banten, Sabtu (27/3/2021).
Selain Ia melihat banyaknya sampah plastik yang menjadi penyebab banjir, Ia juga melihat sampah plastik menumpuk dibuang sembarangan oleh masyarakat ketika masyarakat melakukan pesta pernikahan dan acara besar lainya.
“Sampah plastik juga menumpuk takala masyarakat melangsungkan pesta pernikahan dan acara besar lainya, dan semenjak itu terbesit dalam pikiran saya untuk mengelola sampah plastik mempunyai nilai ekonomis,” katanya.
Anis berujar, setelah berkonsultasi dengan beberapa temanya di Partai Nasdem ide untuk mendaur ulang itu ternyata disambut baik oleh Ketua DPD Partai Nasdem Kota Cilegon Haji Hawasi Sabrawi.
“Alhamdulillah, niat saya untuk selamatkan lingkungan tersampaikan setelah Pak Haji Hawasi memberikan bantuan stimulan dan alat mesin pencacah plastik,” katanya.
Dari bantuan alat pencacah itu lanjut Anis ia mulai menggarap sampah plastik dengan mendatangi bank-bank sampah yang ada di Kota Cilegon untuk bekerjasama. Alhasil seluruh bank-bank sampah yang ada di Kota Cilegon merespon positif sehingga mereka menjadi penyuplai sampah plastik ke tempatnya.
“Setelah mereka (bank sampah -Red) menjual hasil pilahannya ketempat saya setiap hari Sabtu dan Minggu, saya melakukan pencacahan. Dan hasil pencacahan itu saya bawa ke pabrik pengelolan plastik yang ada di Tanggerang,” katanya.
Ternyata lanjutnya, hasil dari pencacahan sampah platik itu cukup lumayan dan juga memberikan peluang usaha bagi para pemuda yang ada di Kota Cilegon.
“Dalam pencacahan ini saya dibantu oleh para pemuda yang seide dengan saya yakni selamatkan lingkungan dari sampah plastik,” katanya.
Semenjak berdiri enam bulan lalu pengelolan sampah ini kata Anis belum ada bantuan sedikitpun dari pemerintah maupun dari kalangan industri. Dan ia berharap ada sinergi dari pemerintah dan kalangan industri untuk penambahan mesin pencacah, sehingga nantinya Kota Cilegon terbebas dari sampah plastik.
“Kalau saja pihak pemerintah dan kalangan industri bisa mendukung usahanya ini dengan memberikan bantuan mesin pencacah dan mesin pres sampah saya yakin Kota Cilegon kedepannya terbebas dari sampah khusunya sampah plastik dan bisa membantu pemerintah mengurangi angka pengganguran,” tutupnya. (*/Red/Rizal)