Harlah Ke-96 Tahun, Brigade Bangga Al-Khairiyah Mampu Bertahan di Setiap Zaman
CILEGON – Hari ini tepat sudah berumur 96 Tahun, Pondok Pesantren Al-Khairiyah yang didirikan oleh Brigjend K.H Syam’un, dan diharapkan terus memberikan manfaat kepada umat.
Dimana, pesantren yang tonggak awalnya berdiri di Kota Cilegon ini telah mencatat sejarah panjang dari era kolonial hingga era modern saat ini.
Ketua DPP Brigade Al-Khairiyah, Anwar Musadad mengatakan, sudah 96 tahun sejarah mencatat ini semua, sebagai putra Al-khairiyah dirinya berharap dan selalu berdoa semoga Al-khairiyah selalu memberikan manfaat kepada umat dalam keharmonisan satria setia bakti.
“Banyak hal yang bisa diambil dari perjuangan KH Syamun, tak hanya pejuang kemerdekaan. Tapi juga seorang pendidik dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Khairiyah,” kata Anwar Musdad, Rabu (5/05/2021).
Dan, setelah Indonesia merdeka menjadi Bupati Serang pertama, ini bisa mencontoh para pahlawan, perjuangan adalah kehidupan untuk membangun dan bermanfaat.
“KH. Syamun meninggal karena sakit, saat gerilya menghadapi agresi militer Belanda di umur 54 tahun. Dan cucu pejuang Geger Cilegon 1988 yakni KH. Wasid,” terangnya.
Meski tak meriah Harlah atau hari jadi saat memasuki usia 93 Tahun lalu, karena beberapa faktor terutama pademi covid-19. Dirinya sebagai keturunan KH. Syam’un merasa bangga, karena Al-Khairiyah mampu bertahan di setiap generasi.
“Al-Khairiyah terus bertahan dari Cilegon yang dulunya alas (hutan), sekarang penuh dengan industri. Bahkan disebut kota sejuta Dollar,” pungkasnya. (*/A.Laksono).