Soal Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Hiswana Migas Banten Bungkam

 

SERANG-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Migas dan Gas (Hiswana Migas) Banten bungkam soal kelangkaan gas LPG 3 kg.

Hiswana Migas Banten hingga saat ini, enggan berkomentar terkait aturan pusat yang sempat melarang penjualan secara eceran tabung gas subsidi hijau beberapa hari yang lalu.

Perlu diketahui, Hiswana Migas memiliki peran utama, yakni ketersedian, distribusi dan faktor keamanan.

Ketiganya harus dijamin Hiswana Migas, tak terkecuali soal kisruh gas LPG 3 kg.

Demikian di Banten, Hiswana Migas harus memastikan masyarakat menengah ke bawah dapat menggunakannya dalam situasi dan kondisi apapun.

Staf Hiswana Migas DPC Banten Opie mengatakan, dirinya telah meneruskan pesan redaksi Fakta Banten untuk meminta keterangan dan konfirmasi lebih lanjut mengenai kisruh tabung melon tersebut.

“Baik mas, saya sudah foward ke Pak Ketua (Ivan Cahyadi), tinggal tunggu konfirmasinya,” tulisnya melalui pesan singkat, Rabu (5/2/2025).

Namun hingga kini, tanggapan mengenai mau atau tidaknya Ketua Hiswana Migas Provinsi Banten Ivan Cahyadi berkomentar soal kisruh ini, tak digubris oleh Opie.

Opie mengaku bakal menghubungi Kabid, namun sampai saat ini, belum ada tanggapan mengenai hal tersebut.

“Saya koordinasikan dulu ke pak kabidnya, mudah-mudahan ada taggapan positif,” tulisnya, Kamis (6/2/2025).

Redaksi FaktaBanten sempat mengunjungi kantor Hiswana Migas Banten yang terletak di Jalan Yusuf Martadilaga Serang No.42, Cipare, Kota Serang, pada Rabu (5/2/25), namun tak ada aktivitas dari kantor tersebut.

Sebelumnya, secara terpisah Sekertaris Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral atau ESDM Provinsi Banten Ari James mengungkapkan data mengenai kuota pasokan gas LPG 3 kg.

Ia merinci, sepanjang tahun 2024 terdapat 338.187 metrik ton, atau setara 112,7 ratus ribu tabung elpiji 3 kg, sementara realisasinya 357.984 metrik ton.

Ia memprediksi, jumlah kuota pasokan gas yang akan didistribusikan oleh Dirjen Migas di tahun 2025, tak bakal jauh dengan jumlah pasokan gas di tahun sebelumnya.

“Kemarin itu kuota secara resmi dari Dirjen Migas, mengalami kenaikan ternyata di bulan November dan Desember itu ada penambahan kuota,” ujarnya. (*/Ajo)

Comments (0)
Add Comment