Eksotisme Curug Pancuran di Pelosok Kabupaten Lebak

LEBAK – Air terjun Pancuran atau sering dikenal dengan nama Curug Pancuran merupakan salah satu destinasi wisata alam tersembunyi ini berada di Kampung Cibarani, Desa Lebak Sangka, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak.

Dengan menawarkan pesona alam yang indah dan alami, Curug Pancuran memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter. Lokasinya yang cukup tersembunyi dan panorama yang indah, berhasil membuat penasaran banyak traveler.

Pesona yang cantik, Curug Pancuran menampilkan air terjun yang sangat menawan. Mulai dari tebing-tebing yang mengelilingi Curug dan juga air terjunnya yang mengalir deras selalu berhasil membuat traveler yang berkunjung merasa betah dan ingin berlama-lama di sini.

Curug ini juga memiliki kolam yang tidak terlalu dalam, sehingga aman untuk para pengunjung yang ingin berenang.

Meski begitu, keberadaan Curug Pancuran masih terasa asing bagi telinga masyarakat Kabupaten Lebak. Sedikitnya informasi mengenai Curug ini, untuk mengaksesnya para pengunjung harus terlebih dahulu melewati medan yang sangat sulit untuk ditaklukkan.

Dengan akses yang minim, jalan menuju Curug yang berada di Kampung Cibarani ini bisa tergolong rusak, letak Kampung Cibarani sendiri yang berada di ujung bukit. Untuk mengaksesnya para pengunjung harus terlebih dahulu melewati jalan persawahan dan tanjakan di tengah hutan yang memiliki satu jalur, atau hanya bisa di lewati oleh satu motor atau sepeda.

Yahya (40) salah seorang warga Kampung Cibarani, yang berinisiatif untuk mengelola Curug Pancuran tersebut mengungkapkan, nama Curug Pancuran memiliki arti air yang memancur, sesuai dengan namanya memancurkan air yang sangat deras dan indah dari ketinggian puluhan meter.

“Nama Curug Pancuran ini memang tidak setenar Curug Cihear karena masih banyak yang belum tahu pesona Curug Pancuran ini seperti apa,” ungkapnya.

Yahya menjelaskan, untuk mengakses Curug Pancuran, para pengunjung harus menempuh jarak 32 Kilometer (KM) dari pusat Kota Rangkasbitung untuk sampai di lokasi yang berada di kampung Cibarani ini.

Dirinya mengatakan, kondisi jalan yang cukup memperihatinkan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pengunjung.

“Sering kali terdapat pengunjung yang motornya mogok sebelum bisa menaklukkan tanjakan yang bisa dibilang cukup curam, sehingga untuk melanjutkan perjalanannya mereka harus mendorong motor mereka terlebih dahulu,” jelasnya.

Yahya mengharapkan pemerintah setempat dapat membantu membenahi akses menuju Curug tersebut agar mudah untuk dilewati. Jika akses menuju Kampung Cibarani sudah mudah untuk dilalui, maka Kampung Cibarani sendiri yang awalnya merupakan perkampungan yang tertinggal dapat berubah menjadi kampung wisata dengan memiliki segudang objek wisata.

“Selain Curug Pancuran sendiri, disini masih ada 6 Curug lagi yang tidak kalah dengan Curug Pancuran dan jaraknya juga lumayan deket dari Curug Pancuran. Saya yakin kalau jalannya sudah bagus, Curug ini pasti bakal rame tiap minggunya sama para pengunjung,” tambahnya.

Sementara itu, Junaedi, seorang pengunjung asal Rangkasbitung mengatakan, sangat menikmati pesona alam yang Curug Pancuran tawarkan. Kondisi alam yang masih asri dan jauh dari kebisingan perkotaan membuat dirinya dan rombongan betah untuk berlama-lama disini.

“Dari sekian banyak Curug yang saya jelajahi bersama dengan teman-teman, saya rasa cuma di ini yang airnya bener-bener jernih berbeda dengan Curug-curug lainnya,” ucapnya.

Dirinya mengatakan sangat berharap keberadaan Curug Pancuran ini bisa mendapatkan perhatian ekstra dari pihak terkait, sehingga keberadaan Curug ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, dengan keasriannya juga yang terus dijaga.

“Sangat sayang kalau potensi Curug Pancuran ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, padahal kalau di kelola dengan benar Curug Pancuran ini bisa menjadi destinasi wisata andalah Kabupaten Lebak,” pungkasnya. (*/Sandi)

 

CurugKabupaten LebakWisata Air Terjun
Comments (0)
Add Comment