LEBAK – Manajemen Terminal Tipe A Kaduagung atau Terminal Mandala Lebak bersiap menghadapi arus mudik Lebaran 2025 ini.
Selain melakukan pengecekan kelayakan kendaran hingga tes urine terhadap sopir dan kernet, tarif batas atas pun diberlakukan guna mewaspadai kecurangan yang dilakukan oknum untuk mengambil keuntungan lebih di momen tersebut.
Kepala Terminal Tipe A Kaduagung Lebak, Muksin mengungkapkan, tahun 2025 ini tidak ada kenaikan terhadap tarif.
Namun demikian, diberlakukan tarif batas atas untuk memberikan kelancaran pada arus mudik ini.
“Untuk tarif tidak ada kenaikan, tapi ada pemberlakukan batas atas. Jadi rencana kami dalam pemberlakuan tarif H-7 itu setiap kendaraan dipasangkan berupa pamflet tarif batas atas pada arus mudik Lebaran tahun 2025 ini,” kata dia kepada Fakta Banten, Minggu (23/3/2025).
Adanya pemasangan pamflet tarif batas atas tersebut menjadi bahan informasi masyarakat jika ada oknum sopir atau kernet yang meminta bayaran melebihi aturan. Masyarakat kata Muksin bisa mengadukan ke pihak terminal.
“Itu (pamflet tarif batas atas) salah satunya (mewaspadai kecurangan), itu kita pasang masing-masing kendaran,” jelas Muksin .
Lebih jauh Muksin menerangkan bahwa pada proses ramp check didapati kendaraan yang tidak memenuhi kriteria khususnya dalam segi kelengkapan kendaraan.
“Ada kendaraan yang tidak lulus terutama adalah masalah surat ya, trayek ada, STNK ada ya paling di kir ya. Kita sudah ingatkan agar mereka segera melakukan pengujian kendaraan,” ungkapnya.
Berdasarkan surat edaran yang diterima pada tahun 2025 di mana kendaraan penumpang diminta untuk tidak menggunakan klakson telolet.
“Kami mengingatkan kepada pengemudi maupun pengurus bahwa untuk tidak menggunakan klakson telolet seperti itu. Ya itu sesuai surat edaran apalagi anak kecil kan banyak yang minta bus membunyikan telolet itu,” paparnya
Sementara itu, Salah satu sopir AKAP di Terminal Mandala, Oman mengaku, kesiapan menjelang arus mudik sudah dilakukan bus yang dibawanya.
Ia pun berharap arus mudik di tahun 2025 ini membawa keuntungan lebih dari penumpang yang dibawanya.
“Sebenarnya sudah tidak ramai seperti dulu ya(pemudik menggunakan bus) karena ke Lebak sekarang banyak moda transportasi yang tarifnya lebih murah yakni menggunakan kereta commuter line. Tapi ya kita berharap penumpang juga banyak yang menggunakan bus,” ujarnya. (*/Sahrul).