Krakatau Steel Cetak Laba Rp1,25 Triliun hingga September, Meroket 134 Persen
JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencetak kinerja positif selama sembilan bulan pertama 2022. Sampai September 2022, perseroan meraup laba bersih US$ 80,3 juta atau setara Rp 1,25 triliun (kurs Rp 15.625).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perolehan laba itu meningkat 134% dibanding laba bersih 2021 sebesar US$ 59,5 juta. Dengan capaian ini, dia yakin sampai 2023 perseroan akan mampu membukukan keuntungan..
“Selama tiga tahun berturut-turut Krakatau Steel membukukan keuntungan dan prognosanya di 2022 membukukan keuntungan sehingga kita bisa sampaikan bahwa Krakatau Steel untuk 2023 proyeksi kita juga masih membukukan keuntungan,” katanya dalam acara Public Expose Online, Jumat (30/12/2022).
Sampai September 2022, Krakatau Steel mencatat pendapatan US$ 1,8 miliar atau Rp 28,12 triliun. Perolehan pendapatan itu meningkat 14,5% dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 1,6 miliar.
Perolehan pendapatan mengalami kenaikan karena terjadi kenaikan volume penjualan serta harga komposit HSM dan CRM yang semula US$ 741/ton menjadi US$ 910/ton. Hal itu diikuti dengan kenaikan produksi dari 1,44 juta ton menjadi 1,50 juta ton dan penjualan naik dari semula 1,40 juta ton menjadi 1,49 juta ton.
Lalu EBITDA Krakatau Steel mencapai 98% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 116 juta menjadi US$ 114 juta.
Dari sisi ekuitas, Krakatau Steel mengalami kenaikan 7,3% dari semula US$ 522 juta pada 31 Desember 2022 menjadi US$ 560 juta pada September 2022.
Perseroan optimis masih mampu menjaga cashflow operasi positif sampai akhir 2022 lebih baik dibandingkan capaian sebelumnya. Sampai September 2022, saldo kas operasi sebesar US$ 138 juta.
“Performance ini merupakan performance yang tentnya merupakan bagian dari kinerja yang diperoleh pasca restrukturisasi dan transformasi. Kita masih melakukan itu dan harapannya kinerja Krakatau steel akan semakin baik,” bebernya. (*/Detik)