Anak Usaha Akan IPO, Ini Kata Dirut Krakatau Steel

Silmy mengatakan penambahan modal ini dipersiapkan untuk memperkuat struktur permodalan PT KTI dalam rangka pengembangan usaha ke depan dan persiapan IPO.

“PT KTI sedang melakukan beberapa inisiatif pengembangan bisnis di antaranya menyiapkan pasokan air bersih berkapasitas 400 liter per detik untuk rencana pembangunan pabrik baru PT Lotte Chemical Indonesia PT (PT LCI) dan memasok air bersih kapasitas 1.000 liter per detik untuk PT Chandra Asri Petrochemical,” ungkapnya.

Krakatau Steel selalu mendorong anak perusahaan untuk mengembangkan usahanya di seluruh Indonesia. Saat ini PT KTI sedang mengerjakan berbagai proyek termasuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Gresik yang bekerja sama dengan PT PP untuk menyuplai kebutuhan PDAM Gresik berkapasitas 1.000 liter per detik.

Proyek lainnya, yakni PT KTI bekerja sama dengan PT Adhi Karya membangun SPAM di Kendari yang rencananya akan selesai pada akhir 2021. PT KTI juga sedang membidik proyek penyediaan air untuk PT Amman Mineral di Sumbawa dan pengelolaan air minum di Batam.

Pijat Refleksi

“Krakatau Steel sebagai induk dari PT KTI selalu mendukung usaha anak perusahaan untuk berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kinerja Krakatau Steel secara konsolidasi,” jelasnya.

Pada 2020, PT KTI mencatat keuntungan bersih sebesar Rp174,3 miliar meningkat dari 2019 yang sebesar Rp153,5 miliar. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tahun 2020 emiten berkode saham KRAS tersebut membalik kerugian di tahun 2019 sebesar US$505,39 juta menjadi laba sebesar US$22,64 juta.

Namun, emiten tersebut justru membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 4,93 persen dari US$1,42 miliar pada 2019 menjadi US$1,35 miliar atau setara Rp19,44 triliun pada 2020. Efisiensi pada emiten tersebut menjadikan perseroan mampu menurunkan biaya operasional sebesar 41 persen di tahun 2020, dari Rp4,8 triliun pada 2019 menjadi Rp2,8 triliun.

Selain itu, dalam rilis resmi disebutkan juga terdapat penurunan biaya energi sebesar 46 persen menjadi Rp295 miliar, penurunan biaya utilitas sebesar 27 persen menjadi Rp564 miliar, serta penurunan pada biaya consumable dan sparepart masing-masing 61 persen menjadi Rp230 miliar dan 59 persen menjadi Rp65 miliar.

Lebih lanjut, Silmy mengatakan perseroan menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 43 persen pada tahun ini 2021, yaitu mencapai Rp28 triliun karena semakin membaiknya kinerja perseroan di tahun 2020. (*/Bisnis)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien